*Oleh Ihsan Ngofangare
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kepualauan Sula.
POLITIK merupakan hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara melalui proses pemilihan langsung oleh rakyat untuk menentukan kepala daerah dan kepala negara.
Di era demokrasi, politik harusnya membawa masyarakat menuju Kemerdekaan berpikir dan bertindak dalam menentukan pilihan.
Dalam pandangan lain, politik merupakan sarana mencerdaskan pemilih maupun non pemilih serta mencerdaskan masyarakat bangsa ini pada ajang perebutan kepemimpinan baik di daerah, provinsi maupun kekuasaan negara.
Kenyataannya, sering terjadi pada momentum politik adalah politik sarah, saling menghujat pribadi dan kelompok satu sama lain, yang dapat menyebabkan perpecahan di antara sahabat, kerabat bahkan saudara. Hal ini merupakan proses pembodohan masyarakat tentang politik/demokrasi.
Dengan demikian, politik gagasan sejatinya merupakan solusi untuk menempatkan politik/demokrasi pada hakekatnya.
Hal ini sangat penting ketika para calon DPR, kelapa daerah atau kepala negara melakukan kampanye menyampaikan gagasannya yang berkaitan dengan program kerja, kepentingan daerah dan kepentingan pemerintahan di depan masyarakat untuk mendapatkan simpati.
Sehingga pemilih emosional yang menentukan pilihannya bukan berdasarkan kedekatan personal, kekerabatan, hingga kedekatan ideologis dan latar belakang: agama, budaya, kedaerahan.
Inilah yang membuat politik identitas terus terpelihara dan diproduksi serta direproduksi tanpa henti. Pemilih transaksional lebih didasarkan pada kebutuhan pragmatis, kepentingan jangka pendek.
Diktum ‘ada uang ada suara’ seolah menjadi kesalahan yang dimaklumi. Maka, politik uang (money politic) menjadi tren dan abadi.