Progres proyek Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahap I 2022 di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara, baru mencapai 70 persen.
Kepala Disperkimtan Ternate, Muhammad Syafie, mengatakan progres 70 persen ini dari item pekerjaan yang pembayarannya melalui DAK sudah selesai.
“Tinggal upah tukang saja yang belum dibayar. Karena anggarannya melalui DAU dan sementara masih menunggu pencarian,” ujar Syafie, Sabtu (22/10)
Ia menjelaskan, progres pencairan kegiatan yang sumber anggarannya dari DAK tahap I sudah 25 persen, meliputi 11 unit di Kelurahan Togolobe Hiri.
Sedangkan tahap II 45 persen meliputi 4 unit di Togolobe, 15 unit di Kelurahan Tafaga, Kecamatan Pulau Moti, 1 unit di Kelurahan Jambula, Pulau Ternate, dan tahap III sudah 30 persen meliput 14 unit di Jambula, Pulau Ternate.
“Jadi kegiatan tahap I sudah selesai. Tahap II untuk pekerjaan yang sumber anggarannya dari DAK hampir selesai. Tinggal menunggu pekerjaan tahap III,” jelasnya.
Di waktu yang tersisa dua bulan ini, Syafie memastikan pihaknya akan mempercepat pekerjaan BSPS di lapangan, sesuai target dari pusat.
“Karena pada 31 Desember 2022 semua laporan harus selesai, dan pembiayaan anggaran pun akan diblokir secara otomatis dari pusat,” tandasnya.
Anggota Komisi III DPRD Ternate, Nurlaela Syarif, mengatakan program yang dialokasikan melalui DAK fisik Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan terus melanjutkan penyediaan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Komisi III lebih mengikhtiarkan Pemkot, agar dalam pelaksanaannya harus menjaga kualitas standar bangunan dan ketepatan waktu pelaksanaan,” katanya.
Menurutnya, program BSPS sebagai stimulan bagi pelaku pembangunan perumahan untuk MBR. Sehingga dalam pelaksanaanya harus disesuaikan dengan batas waktu yang ditentukan.
“Karena ada konsekuensi berupa sanksi dari kementerian. Apalagi ini sudah mau masuk November, jadi kami mendesak agar pekerjaan ini harus dimaksimalkan,” pungkas Nurlaela.