News

Akhiri Masa Kampanye, Yahya Alhadad Gelar ‘Tukar Pikiran Bersama Warga’

Calon DPRD Kota Ternate dari Partai Perindo, Yahya Alhadad menggelar kampanye Akbar bertajuk ‘Tukar Pikiran Bersama Warga’ di Kelurahan Fitu, Ternate Selatan, pada Jumat, 9 Februari 2024.

Caleg nomor urut 03 ini menyampaikan sejumlah gagasan penting saat berdiskusi dengan warga jelang hari terakhir masa kampanye Pileg 2024.

Dalam kesempatan itu, Yahya menyoroti tiga isu penting yakni politik uang, politik identitas hingga persoalan sampah, baliho dan politik.

Menurutnya, ketiga hal ini jika tidak ditangani secara baik akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.

Yahya menjelaskan politik uang merupakan praktik pembelian suara dan pemilih atau rakyat akan kehilangan haknya.

“Karena suara masyarakat telah dibeli dengan harga Rp.200.000-300.000 dan apabila mereka terpilih yang dipikirkan adalah pengembalian modal yang dihabiskannya saat pemilu,” ujarnya.

“Jadi tidak bisa heran jika tuntutan hak masyarakat sering diabaikan. Karena suara masyarakat telah dibeli dan politik uang membuat masyarakat kehilangan martabat kemanusiaannya. Inilah bahayanya,” sambungnya.

Ia menuturkan, praktik politik uang tidak baik juga menyebabkan banyaknya angka pengangguran di kalangan pemuda dan berakhir dengan sering terjadinya tawuran.

“Salah satu contohnya, ibu-ibu di Fitu yang jualan ikan di pinggir jalan tidak ada rasa peduli sama sekali oleh pemerintah maupun DPR. Beginilah dampak buruk politik uang,” tegas dia.

Dia bilang, jika pemerintah tidak akomodir kepentingan masyarakat, maka DPRD bisa menggunakan hak veto untuk tidak mengesahkan APDB.

“Jika saya dipercayakan oleh warga Fitu untuk menjadi dewan maka hal ini yang akan saya lakukan di semua sektor pembangunan yang menjadi prioritas masyarakat,” ucap Yahya.

Yang berikut terkait politik identitas. Politik identitas itu praktek politik tidak etis dan dapat merusak kebersamaan, kekeluargaan dan keharmonisan sosial. Karena ada manipulasi identitas seperti suku, etnis, agama dan ras di sana.

“Bahayanya politik identitas dapat memicu konflik dan merusak demokrasi. Politik identitas harus dihindari demi untuk menjaga nilai persaudaraan dan terciptanya demokrasi yang baik dan terbuka, ungkap caleg nomor urut partai perindo itu.

Yang terakhir adalah masalah sampah, baliho dan politik. Masalah paling mendesak di Kota Ternate adalah sampah. Pada tahun 2023 volume sampah mengalami peningkatan sebanyak 180 sampai 200 ton perhari, dibandingkan tahun 2022 sebanyak 120 ton perhari.

Artinya, kata dia, jika sampah tidak ditangani secara baik sudah bisa dipastikan akan mengalami peningkatan setiap tahun, kata Yahya.

Mengutip sunber mongabay, Yahya mengatakan baliho-baliho menyebabkan terjadi polusi visual atau menggangu keindahan suatu kawasan kota dan berdampak negatif.

Misalnya pesona keindahan kehilangan daya tarik, hilangnya kekhasan suatu kawasan kota, meningkatkan budaya konsumtif, gangguan media seperti stress, sakit kepala dan membahayakan keselamatan pengendara karena mengganggu konsentrasi.

Dari segi lingkungan, menggunakan laporan Forrst Digest Yahya menjelaskan baliho kampanye turut menghasilkan emisi karbon cukup besar. Sebab baliho mengandung bahan kimia berasal dari pengolahan minyak bumi yang biasanya digunakan membuat plastik.

Berdasarkan perhitungan, jika 1×1 meter baliho beratnya 300 gram, maka emisi karbon dihasilkan 1 kilogram setara Co2.

Saat menjadi sampah, baliho hasilkan gas rumah kaca yang berbahaya saat mengotori atmosfer, lanjutnya.

Pada kesempatan ini, Yahya Alhadad tak luput mengajak masyarakat untuk bangun budaya politik dengan merawat demokrasi sekaligus merawat lingkungan.

“Mari torang bangun politik dengan akal sehat,” tutupnya.

redaksi

Recent Posts

Suporter Malut United Gelar Aksi Damai di Ternate Lawan Rasisme

Aksi damai digelar gabungan suporter Malut United sebagai bentuk respons atas tindakan rasisme yang dialami…

7 jam ago

Bangkit Dua Kali, Malut United Taklukkan Borneo FC 3-2 di Gelora Kie Raha

Malut United menunjukkan mental juara dengan menaklukkan Borneo FC 3-2 dalam laga sengit Liga 1…

7 jam ago

Asa Om Bocen di Tengah Sepinya Pasar Sasa

Matahari tepat berada di puncak langit, memancarkan panas yang menyengat di atas atap gedung Pasar…

16 jam ago

Ricky Chairul Richfat Kembali Nahkodai KONI Halmahera Timur Periode 2025–2029

Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Timur sekaligus Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Halmahera Timur,…

1 hari ago

Tambang Bikin Dilema Warga Pulau Gebe, Graal Desak Perbaikan

Anggota DPD RI Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si. kembali melakukan kunjungan pengawasannya. Kali ini,…

1 hari ago

Tawarkan Pemandangan Alam, Pulo Tareba di Ternate Cocok Jadi Pilihan Wisata Akhir Tahun

Wisata alam Pulo Tareba di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, bisa…

2 hari ago