News

Kota Ternate Hasilkan 140 Ton Sampah Setiap Hari, DLH Akui Ada Program Tak Efektif


Produksi sampah di Kota Ternate, Maluku Utara mencapai 140 ton setiap hari. Volume sampah tersebut berdasarkan rekapan yang masuk di tempat pembuangan akhir (TPA).

“Setiap hari volume sampah yang dibawa ke TPA ada sekitar 100 ton, sisanya 40 ton berserakan di barangka, selokan, hingga di jalan raya,” kata Plt Kapala Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate, Syarif Can, pada Senin, 7 Oktober 2024.

Syarif mengaku penanganan sampah di Ternate masih sering terkendala karena sejumlah program pemerintah tidak berjalan secara efektif. Salah satu program itu, kata dia, adalah kehadiran bank sampah.

Baca Juga: Petugas Sampah di Ternate: Kalau Armada Rusak, Kami Perbaiki Pakai Biaya Sendiri

“Untuk bank sampah dan pemilahan sampah ini memang ada pengurangan, tapi tidak efisien. Ini karena dominasi sampah kita adalah organik, sementara yang mereka ambil hanya botol plastik dan kardus. Sedangkan volume sampah 90 persennya organik, belum lagi yang dari pasar, pusat perbelanjaan dan restoran,” ucap Syarif.

Berdasarkan persentasenya, Syarif menyebut bahwa 80 sampai 90 persen jenis sampah di Ternate didominasi oleh sampah rumah tangga atau organik.

Guna menjawab masalah sampah, Syarif menuturkan, DLH Kota Ternate saat ini tengah membenahi diri dengan beragam upaya penanganan.

Antara lain ada upaya mengurangi volume sampah melalui depo transfer dengan cara membuat kompos, ekoenzim, reduksi sampah tertolak paving blok hingga pembuatan batako.

“Tapi itu juga tidak signifikan untuk reduksi sampahnya. Jadi harus ada langkah-langkah radikal untuk mengatasi sampah di Kota Ternate,” ucapnya.

Foto: Kondisi Kritis Penampungan Akhir Sampah Kota Ternate

Menurut dia, skema paling efektif untuk mengatasi sampah di Kota Ternate adalah dengan melibatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan kolaborasi.

“Masyarakat kita libatkan penuh untuk melakukan reduksi sampah secara sederhana, yaitu dengan melakukan pemilahan, pembuatan kompos skala rumahan dan sekarang kita sedang benahi ini, sudah jalan walaupun belum terlalu masif, tapi perlahan-lahan,” ujarnya.

———

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

8 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

10 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

11 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

11 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

11 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

12 jam ago