Perspektif

Ramadan sebagai Perekat Kebersamaan

MEMASUKI Ramadan, terlihat suasana rumah, pekarangan dan perkampungan mulai berubah, saat para penghuni dan warga mulai berbondong-bondong untuk memberikannya. Laku pembersihan itu juga mulai ramai diposting di Facebook dan Instagram setelah kegiatan bakti sosial (baksos) yang melibatkan beragam perkumpulan, organisasi bahkan instansi pemerintah. 

Kerja sama dan semangat gotong royong ini dilakukan dengan motivasi semua harus bersih, termasuk fisik dan jiwa dalam menyambut bulan yang penuh berkah dan rahmat-Nya.

Bagi saya, ini pemandangan yang sangat indah.  Ini suatu bentuk kebersamaan yang seharusnya terus-menerus dilakukan, dirawat dan terjaga. Bukan tanpa alasan, ini adalah langkah perekat kebersamaan. 

Suasana lain yang tak kalah menarik untuk diperhatikan dan dipertahankan di bulan puasa ialah berbagi takjil dengan tetangga selama Ramadan, termasuk juga ke anak yatim piatu.

Langkah kecil bernilai besar dan tentu penting. Ini tak terlepas dari peran individu di dalamnya guna mencapai tujuan dari sebuah proses perekat kebersamaan. Oleh karena itu, kesadaran setiap individu perlu dipupuk sejak dini. Secara struktural, individu adalah unit terkecil dalam suatu kelompok masyarakat. Dapat diartikan bahwa kelompok masyarakat akan mencapai tujuan bila dimulai dari suatu individu ke individu lain. 

Titik nadirnya terletak pada individu. Individu berproses didukung oleh pengalaman-pengalaman dalam suatu lingkungan. Lingkung juga mengambil peran yang sangat besar di dalamnya. Seperti kata Bertrand Russell (Murtiningsih, 2004:1), pendidikan dimaksudkan supaya manusia mencerminkan lingkungannya dengan tepat lewat pengetahuan yang diperoleh. Dengan kecerdasan, ia melibatkan diri secara emosional dengan cinta, keramahan, dan keadilan pada sesama. 

Itu dilakukan supaya ia mengembangkan kehendak dan kemampuannya untuk proyek-proyek kemanusiaan dan tidak mengalami kendala chauvinism sempit. Dari sini kita ketahui bahwa pentingnya lingkungan untuk sebuah tujuan; bahwa penting sebuah langkah dari suatu individu ke individu lain dalam merekatkan persaudaraan dan kebersamaan.

——

Indra Abidin, Pemerhati Pendidikan

cermat

Recent Posts

Polisi Tangkap 18 Pelaku Judi Sabung Ayam di Ternate

Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…

2 jam ago

NHM Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Peresmian Masjid dan Proyek Air Bersih di 5 Desa Halmahera Utara

Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…

4 jam ago

JATAM Ungkap Jejaring Kuasa Perebutan Tambang Nikel di Halmahera Timur

Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…

15 jam ago

Gubernur Pertama Irian Barat Sultan Zainal Abidin Syah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…

19 jam ago

Sigi Lamo

Sekira 100 meter dari arah tenggara Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, masjid itu tampak berdiri…

2 hari ago

IAIN Ternate Hadir di Kepulauan: Wujud Nyata Tri Dharma di Modayama dan Laromabati

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…

2 hari ago