sosialisasi produk inovatif Kapsul Herbal Keloro yang digagas mahasiswa KKN Tematik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unkhair. Foto: Istimewa
Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti kantor Kelurahan Loto, Minggu 27 Juli 2025. Sejak pagi, puluhan warga pesisir mulai dari ibu rumah tangga, nelayan, hingga remaja berkumpul mengikuti sosialisasi produk inovatif Kapsul Herbal Keloro yang digagas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Khairun (Unkhair).
Acara ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang mengangkat kekayaan hayati lokal sebagai solusi kesehatan alami. Kapsul Herbal Keloro merupakan hasil inovasi tim peneliti yang dipimpin apt. Amran Nur, S.Farm., M.Kes, dosen Program Studi Farmasi FKIK Unkhair. Produk ini memadukan dua tanaman khas Maluku Utara yang mudah dijumpai: daun kelor (Moringa Oleifera) dan bunga telang biru (Clitoria Ternatea).
Daun kelor, yang dijuluki “pohon ajaib”, kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Sementara itu, bunga telang biru mengandung antosianin senyawa alami penangkal radikal bebas yang berkhasiat menjaga kesehatan mata, kulit, dan fungsi kognitif. Dalam pemaparannya, tim mahasiswa KKN bersama tim pengabdian tidak hanya menjelaskan khasiat kedua tanaman ini, tetapi juga siapa saja yang aman mengonsumsinya mulai dari dewasa, lansia, hingga mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Dosis yang dianjurkan dan cara penggunaan pun disampaikan secara detail, agar masyarakat memahami manfaat sekaligus cara pakai yang benar. Peserta kegiatan bahkan dapat melihat langsung kemasan Kapsul Herbal Keloro yang diproses dan dikemas secara higienis. “Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu manfaat tanaman lokal, tetapi juga memahami pentingnya mengonsumsi produk herbal yang terstandar dan aman,” ujar apt. Amran Nur.
Bagi sebagian warga, acara ini memberikan pengalaman baru. Sari, ibu rumah tangga yang datang bersama putrinya, mengaku selama ini hanya memasak daun kelor sebagai sayur. “Ternyata kelor dan bunga telang punya manfaat besar, apalagi kalau diolah jadi kapsul seperti ini. Lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana,” tuturnya sambil tersenyum.
Ibrahim, seorang nelayan, menilai inovasi ini juga membawa peluang ekonomi. “Kalau produk ini berkembang, warga bisa menanam dan memasok bahan bakunya. Jadi selain sehat, bisa menambah penghasilan,” katanya. Selain memperkenalkan produk, sosialisasi ini menjadi ajang mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan secara alami dengan memanfaatkan potensi alam sekitar.
Tim KKN berharap, ke depannya masyarakat Kelurahan Loto melihat tanaman lokal bukan sekadar tumbuhan biasa, melainkan aset kesehatan sekaligus sumber peluang usaha. Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana warga bebas berbagi pengalaman dan bertanya seputar tanaman herbal. Beberapa peserta bahkan langsung mencoba kapsul tersebut, merasakan tekstur dan aromanya, sambil merencanakan penanaman kelor dan bunga telang di pekarangan rumah.
Dengan semangat kolaborasi, Tim PKM dan mahasiswa KKN Tematik Unkhair optimistis Kapsul Herbal Keloro akan menjadi produk herbal unggulan daerah, yang tidak hanya meningkatkan kesehatan warga pesisir Maluku Utara, tetapi juga membuka jalan bagi peluang ekonomi baru.
DPRD Halmahera Timur, Maluku Utara, akhirnya membentuk panitia khusus (pansus) untuk menanggapi perkara 11 warga…
Penasehat Hukum 11 Warga Adat Maba Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara mengungkapkan fakta-fakta menarik, usai…
Penasehat Hukum 11 Warga Adat Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara, meminta Majelis hakim Pengadilan Negeri…
Ibrahim Paruna Ketua Adat Sangki Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, mengaku didatangi karyawan tambang nikel,…
Aliansi Solidaritas 11 Warga Maba Sangaji kembali aksi unjuk rasa di depan Polda Maluku Utara…
Tim Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Maba Selatan, Halmahera Timur, memeriksa istri dari tersangka…