News

Aksi di Hari Pahlawan, Mahasiswa Suarakan Problem Sosial Kota Ternate

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, sejumlah mahasiswa di Kota Ternate, Maluku Utara, terlihat melakukan aksi di depan Kantor Wali Kota, sejak pukul 11: 00 WIT. Mereka menyuarakan berbagai persoalan yang terjadi.

Pantauan di lokasi aksi, para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) Malut itu, sejak awal, silih berganti melalukan orasi.

Tuntutan yang mereka suarakan yakni masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di kota Ternate. Adapun masalah lain seperti harga kopra, pembabatan hutan Halmahera, juga beberapa masalah infrastruktur pembangunan di Kota Ternate.

Semula berjalan aman, namun situasi memanas ketika masa aksi secara paksa mencoba mendobrak gerbang kantor Wali Kota. Beberapa di antaranya terlihat menggoyang pagar gerbang hingga nyaris rusak.

Kabid SDA satpol PP Ternate, Usman Wakano, yang juga menjadi koordinator lapangan dalam pengawalan demonstrasi tersebut, mengatakan kepada cermat, bahwa kekacauan bermula dari masa aksi sendiri yang tidak terkontrol emosi.

“Mereka tiba di lokasi langsung goyang-goyang pagar. Tara (tidak) coba bangun komunitas untuk hearing tapi langsung anarkis,” kata Wakano.

Pantauan di lapangan terlihat dua orang mahasiswa diamankan pihak kepolisian. Insiden itu terjadi ketika kekacauan berebak dan terjadi saling tarik antar pihak keamanan dan mahasiswa. Namun setelah ditelusuri, keduanya sudah dibebaskan oleh polisi, dengan ketentuan meraka harus bubar dan tertib kembali ke kampus.

“Tadi setelah ditahan ada komunikasi dengan kasat Sabara Polres Ternate, beliau putuskan lepas keduanya dengan catatan harus bubar dan kembali ke kampus,” lanjutnya.

Presidium SAMURAI, Ardian Kader membenarkan hal itu. Ia juga mengatakan terkait upaya hearing, tentu kedatangan mereka hendak bertemu wali kota dan menyampaikan tuntutan secara langsung.

Namun masih dalam upaya memediasi pertemuan itu gesekan antar masa aksi dan pihak keamanan tidak terhindarkan.

“Masih menunggu konfirmasi soal mediasi dengan pihak wali kota tetapi sudah terlanjur kacau,” tutur Ardian.

“Aksi ini tetap berlanjut, kami akan secara internal tetap melakukan pengawalan terkait masalah-masalah yang menjadi tuntutan pada hari ini. Tetap akan dilakukan kajian lebih lanjut dan spesifik terkait berbagai problem sosial itu. Aksi lanjutan akan tetap kami lakukan nanti,” tegasnya.

cermat

Recent Posts

Jaksa Tahan Syahril Rajak dalam Kasus Korupsi Pembangunan Letter Sign Halbar

Tim penyidik Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Barat menetapkan mantan Sekda Halmahera…

2 jam ago

Investasi Rp357 Triliun untuk Kebijakan Tata Ruang, Kini Jadi Penggerak Ekonomi

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat capaian signifikan dalam pengelolaan tata ruang…

6 jam ago

Staf RSUD Ir Soekarno Morotai Sayangkan Polemik SK Jasa Pelayanan

Sejumlah staf di RSUD Ir Soekarno Pulau Morotai, Maluku Utara, menyayangkan polemik penyusunan Surat Keputusan…

1 hari ago

Kapolres Halsel Lantik Pamapta SPKT, Perkuat Pelayanan Publik Menuju Polri Presisi

Kapolres Halmahera Selatan, AKBP Hendra Gunawan, resmi melantik pejabat baru pada jabatan Pamapta Sentra Pelayanan…

1 hari ago

Hari Pertama Bertugas, Kajati Sufari Janji Berantas Korupsi di Maluku Utara

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Maluku Utara yang baru dilantik, Sufari, menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik…

1 hari ago

Polda Maluku Utara Tetapkan Satu Tersangka Kasus Kayu Ilegal di Pelabuhan Morotai

Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara menetapkan satu orang tersangka dalam kasus…

1 hari ago