News

Banggar DPRD Belum Tahu Ada Penyesuaian Anggaran di Pemkot Ternate

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, Makmur Gamgulu mengaku belum tahu ada penyesuaian anggaran tahun 2022 di Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.

“Kebijakan Pemkot Ternate soal penyesuaian anggaran di setiap OPD, secara formal kami belum dapat,” ungkap Makmur kepada cermat, pada Kamis (17/3).

Dengan begitu, ia mengaku belum dapat menanggapi lebih jauh. “Kecuali kami sudah terima pemberitahuan secara resmi,” katanya.

Sebelumnya, penyesuaian anggaran yang dilakukan Pemkot Ternate dikritik oleh salah satu anggota Banggar, Sudarno Taher.

Sudarno menuturkan, penyesuaian anggaran yang disebutkan sebagai rasionalisasi tidak bisa dibenarkan, terkecuali ada kegiatan OPD yang dibintangi.

“Jadi ada prediksi atau ketakutan Pemkot Ternate dalam postur APBD tahun ini yang defisit,” katanya.

“Karena di pembahasan bersama kami dalam APBD tahun ini dirancang berimbang, artinya tidak ada defisit,” tambah Sudarno.

Menurutnya, pemangkasan anggaran yang dimaksud juga tidak berdasarkan arahan pemerintah pusat, baik soal refocusing maupun penyesuaian anggaran itu sendiri.

Namun jika pemerintah mengambil keputusan membintangi program kegiatan yang dianggap tak urgen, bagi Sudarno, itu tidak masalah.

“Saat ini belum bisa harus bilang penyesuaian anggaran. Jika di APBD perubahan baru dilakukan, tidak masalah. Itu kan sekaligus membintangi sejumlah program OPD yang tak urgen,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Ternate, Abdullah H. M. Saleh mengatakan, penyesuaian anggaran untuk setiap OPD lingkup Pemkot Ternate tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp30 miliar.

“Jadi sementara ini, kami rencana tetapkan penyesuaian anggaran sebesar Rp 30 miliar, atau program kegiatan OPD yang diberi bintang jumlah seperti itu,” kata Abdullah.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan jika dalam perjalanan setiap OPD mampu memaksimalkan pendapatan, maka dengan sendirinya bintang di program itu akan dihilangkan.

“Tentu agar proyek itu bisa dilanjutkan. Jadi sampai akhir triwulan pertama tahun anggaran ini, untuk program andalan Wali Kota dan Wakil Wali Kota masih bersifat kegiatan rutin,” ungkapnya.

“Dan untuk program di setiap OPD sejauh ini belum tahu pasti. Nanti saya coba kroscek di laporan kerja saya,” sambungnya.

Mantan Camat Ternate Utara ini mengaku pihaknya sudah bersepakat, bahwa sejumlah kegiatan OPD tahun ini yang tak urgen belum bisa diakomodir.

“Saat ini yang bakal jalan yang urgen saja, jika kegiatan tak urgen akan kena bintang sambil menunggu PAD ini maksimal,” pungkasnya.

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

11 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

13 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

14 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

14 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

14 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

15 jam ago