Advetorial

Bebas dari Penyakit Frambusia, Pulau Taliabu Kembali Sabet Penghargaan

Pemerintah Daerah Pulau Taliabu, Maluku Utara kembali sabet penghargaan di Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) se-Dunia, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.

Penyerahan penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.

Pulau Taliabu menjadi salah satu dari 99 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dinyatakan bebas dari penyakit frambusia.

Frambusia merupakan penyakit yang terinfeksi bakteri jangka panjang (kronis) dan paling sering terkena pada kulit, tulang, dan sendi.

Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus mengatakan, frambusia adalah bagian dari penyakit menular yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat serta pola hidup di lingkungan masing-masing.

“Oleh karena itu, kita semua harus menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” Kata Aliong.

Ia mengimbau seluruh jajaran perangkat daerah dan masyarakat Taliabu dapat bekerja sama serta berkomitmen dalam mempertahankan Taliabu yang berstatus bebas dari frambusia.

“Jajaran perangkat daerah dan masyarakat Pulau Taliabu harus saling koordinasi dengan baik dan tanggap cepat dengan unit pelayanan kesehatan. Sehingga, tidak terjadi penularan penyakit yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyebut penyakit frambusia saat ini telah menjamur di beberapa Daerah di Tanah Air.

“Jika penyakit Frambusia ini masih muncul lagi, maka tandanya, negara kita masih lemah dalam persoalan penyakit menular dari negara terbelakang. Olehnya itu, kami menargetkan pada tahun 2027, negara Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit frambusia,” Ujar Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin di Hotel Grand Sahid Jaya, kota Jakarta

Dalam target tersebut, sambung dia, harus ada kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak baik dari Pemerintah Daerah, TNi/Polri, serta elemen masyarakat dan berperan aktif dalam mensosialisasikan serta melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit yang dimaksud.

“Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada daerah-daerah yang telah bebas dari penyakit Frambusia, agar Kabupaten/Kota lainya bisa termotivasi dalam upaya pencegahan penyakit tersebut,” tutupnya.

cermat

Recent Posts

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

47 menit ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

2 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

14 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

15 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

17 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

17 jam ago