Categories: News

Fasilitas Toilet Taman Wayabula Morotai Tak Terurus, Dikeluhkan Pengunjung

Fasilitas toilet umum di Taman Desa Wayabula, Kecamatan Morselbar, Pulau Morotai, Maluku Utara, tampak tak terurus. Fasilitas harusnya menunjang kenyamanan pengunjung ini tampak terbengkalai dan kotor, bahkan dipenuhi sampah plastik.

Sesuai pantauan media, beberapa bagian atap toilet tampak rusak hingga dindingnya berlumut. Selain itu, bak air dipenuhi tumpukan plastik dan sampah hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Diketahui, Taman Wayabula tak hanya menjadi ruang terbuka hijau dan tempat rekreasi warga, namun juga memiliki fungsi sebagai titik transit antarKecamatan khusunya Morselbar dan Pulau Rao.

Masyarakat yang hendak menyeberang maupun pengunjung lokal dan luar kerap menjadikan taman ini sebagai tempat singgah sementara.

“Banyak orang yang singgah di sini sebelum naik perahu ke Pulau Rao, tapi toiletnya bikin malu saja,” ujar Melin, warga yang ditemui cermat, saat hendak menyebrang, Selasa, 24 Juni 2025.

Ia mengaku kesulitan setiap kali mencari toilet saat berada di sekitar taman. Dirinya menyayangkan lantaran tidak ada fasilitas umum yang nyaman untuk digunakan.

“Bahkan kalau mau buang air saja susah sekali, saya sampai minta izin pakai toilet sekolah, padahal itu bukan tempat umum, “ jelasnya

Ia bilang, kondisi toilet umum di taman tersebut sudah lama tak layak pakai. Kata dia, selai kotor, tak ada air, bahkan banyak yang mengindar karena bau dan tak layak pakai.

“Toilet disana jorok sekali, sudah jadi tempat sampah. Apalagi kita perempuan, sudah pasti sangat tidak nyaman, “ tambahnya

Dirinya berharap Pemerintah Desa maupun Kecamatan dapat bertindak agar masyarakat bisa menikmati dengan fasilitas yang bersih.

“Apalagi mengingat fungsinya sebagai tempat persinggahan antar kecamatan, maka sudah selayaknya dibperhatikan, “

Hal senada juga disampaikan Donal, salah satu pemilik transportasi penyebrangan laut Wayabula Pulau Rao.

“Soal toilet ini, pemdes wayabula sempat pernah meminta retribusi ke setiap pemilik transportasi penyebrangan 5000 rupiah per hari. Itu dilakukan selama dua bulan lebih di tahun 2024, katanya untuk memperbaiki toilet yang rusak, namun sampai sekarang toiletnya tidak diperbaiki,” ungkap Donal.

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

11 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

12 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

14 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

14 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

14 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

14 jam ago