Ketua KPU Halmahera Utara. Foto: Samsul/cermat
Ketua KPU Halmahera Utara Abdul Djalil Jurumudi menginstruksikan jajarannya untuk tidak memberikan kesaksian atau data terhadap paslon bupati dan wakil bupati yang mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Diketahui, saat ini ada 3 Paslon yang mengajukan gugatan ke MK, mereka adalah Muchlis Tapi Tapi dan Tonny Laos (Manis), Steward Soentpiet dan Maskur A. Tomagola (SMART), Matheus Stefi Pasimanjeku dan Abdul Aziz Hakim (Sehati).
“Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk tidak memberikan data, keterangan atau menjadi saksi di Paslon yang menjadi pemohon dalam PHP di MK,” kata ketua KPU dalam percakapan via WhatsApp Grup.
“Jika dilakukan seperti kami sebutkan di atas dapat dikualifisir sebagai penjegalan lembaga dan oleh karena itu ada konsekuensi hukum bagi pelaku dimaksud. Terima kasih atas atensinya, A-1 Tolong teruskan ke grup2 PPS,” sambungnya.
Untuk memastikan itu, tim cermat mengkonfirmasi kepada Abdul Djalil Jurumudi, Senin 9 Desember 2024, hal itu memang benar hanya saja itu instruksi bersifat internal.
“Ini arahan internal saja, dalam rangka menghadapi PHP, kami berkewajiban untuk mengingatkan jajaran badan adhoc,” jelasnya, mengakhiri.
Penulis: Samsul Laijou
Editor: Rian Hidayat
PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…
Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…
Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…
Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…
Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…