Advetorial

Janji MK-BISA untuk Guru Honorer: Insentif Naik hingga Jaminan Kesehatan

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Muhammad Kasuba dan Basri Salama (MK-BISA), menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan bagi 1.652 guru honorer SMA, SMK, dan PAUD sederajat di provinsi tersebut.

Pasangan nomor urut 03 MK-BISA memprioritaskan tiga hal untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer menaikkan, yakni insentif yang layak, menyediakan fasilitas pendukung dan memberikan jaminan kesehatan, terutama bagi mereka yang bertugas di wilayah terpencil.

Muhammad Kasuba menyampaikan bahwa guru honorer adalah ujung tombak pendidikan di Maluku Utara, tetapi banyak yang bekerja dengan pendapatan minim, fasilitas terbatas, dan tanpa jaminan kesehatan memadai.

“Para guru honorer menghadapi banyak tantangan di lapangan. Mereka adalah pahlawan pendidikan, dan kami siap memberikan perhatian lebih melalui insentif yang layak, dukungan fasilitas, dan jaminan kesehatan,” ujar Muhammad Kasuba.

Pasangan ini juga berencana menyediakan fasilitas penunjang, seperti alat bantu mengajar dan akses transportasi bagi guru yang bertugas di daerah terpencil.

Langkah ini diharapkan dapat mempermudah tugas guru honorer dalam mendidik generasi muda di Maluku Utara serta mendorong terciptanya pendidikan yang lebih merata.

“Jaminan kesehatan juga menjadi prioritas dalam program kami, agar guru honorer merasa terlindungi dan dapat bekerja tanpa kekhawatiran terkait risiko kesehatan. Kami ingin memastikan mereka merasa aman, baik secara finansial maupun dalam kesejahteraan,” tambah Basri Salama.

Dengan misi ini, pasangan Muhammad Kasuba dan Basri Salama berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan sejahtera di Maluku Utara.

Mereka berkomitmen menjadikan kesejahteraan guru honorer sebagai prioritas, bagian dari visi besar mereka untuk memajukan pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia di provinsi ini.

Pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah mengalokasikan sekitar Rp30 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membayar gaji bagi 1.652 guru honorer di 10 kabupaten/kota.

Menurut Basri Kebijakan ini bertujuan mengatasi keterlambatan pembayaran gaji yang sering terjadi sebelumnya, jika mereka terpilih nanti bakal menambah anggaran dari Rp30 Miliar ke Rp50 Miliar. Dengan tujuan memenuhi jaminan kesehatan para guru honorer.

“Masalah pertama yang akan saya dan Ustad Muhammad fokuskan adalah menyelesaikan keterlambatan gaji teman-teman guru honorer yang sering terlambat. Kami akan mendorong alokasi dana dari Rp30 miliar menjadi Rp50 miliar agar jaminan kesehatan bagi mereka juga dapat terpenuhi,” tutup Basri Salama.

redaksi

Recent Posts

Kisah Mariam dan Geliat Pedagang Musiman di Ternate

Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…

29 menit ago

Polda Maluku Utara Tutup Galian C Ilegal di Pulau Obi, 5 Saksi Diperiksa

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…

57 menit ago

Kolaborasi dengan Warga, PILAS Institute Gelar Bakti Sosial di Kelurahan Gambesi

Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…

4 jam ago

Sekjen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Tata Usaha dalam Penguatan Layanan Publik

Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…

9 jam ago

Natal dan Tahun Baru: Momentum Menjaga Toleransi di Maluku Utara

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…

1 hari ago

Herman Oesman: IPM Kota Ternate tidak Sekadar Angka Statistik

Pemerintah Kota Ternate baru saja gembira, dengan perolehan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menorehkan 83…

2 hari ago