News

Kapolres Sula Kunjungi Keluarga Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Ismail Digoel

Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Kodrat Muh Hartanto mengunjungi keluarga pejuang kemerdekaan Indonesia Ismail Sahjuan Sangadji atau yang dikenal sebagai Ismail Digoel demi pesan yang diamanahkan kakeknya.

Kehadiran Kapolres Kepulauan Sula itu disambut baik oleh Zaitun Nur Latifa yang merupakan cucu dari anak keempat sang pejuang kemerdekaan Indonesia Ismail Digoel di kediaman pribadinya di Kota Sanana.

Kodrat mengatakan, Ismail Digoel adalah salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Kepulauan Sula yang patut dikunjungi.

“Di awal saya ke Sula, tempat pertama yang saya kunjungi adalah anak cucu dari almarhum Ismail Digoel,” kata Kodrat, Rabu, 8 Januari 2025.

Disentil soal pesan apa yang diamanahkan, Kapolres Kepulauan Sula menyebut, “Saya kan orang jawa. Jadi, saya ke sini hanya silaturahmi saja,” ungkapnya.

Zaitun Nur Latifa yang merupakan cucu dari anak keempat Ismail Digoel mengatakan, baru pertama kali ada kunjungan kapolres sejak didirikan Polres Kepulauan Sula.

“Kami keluarga berterimakasih dan merasa bangga atas kunjung AKBP Kodrat Muh Hartanto. Di samping itu, kami telah menganggap Kapolres Sula ini sebagai keluarga.”

Ia bilang, AKBP Kodrat sudah keempat kalinya berkunjung ke kediaman anak cucu Ismail Digoel. Pihaknya dan keluarga pun memiliki kebanggaan yang tak ternilai atas kunjungan Kapolres Kepulauan Sula itu. Karakter AKBP Kodrat dinilai adalah karakter pemimpin yang baik dan bijaksana serta peduli terhadap masyarakat.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih. Kenapa? Kapolres adalah orang yang dihormati dan dipandang bisa bersilaturahmi dengan keluarga kami,” ujarnya.

Disentil punya hubungan keakraban apa dengan AKBP Kodrat, kata Zaitun, tidak memiliki hubungan apa pun. Namun dirinya menceritakan bahwa Alm Ismail Digoel pernah bersama-sama dengan Alm kakek Kapolres Sula di Boven Digoel, Papua, berjuang melawan penjajah Hindia Belanda.

Ia bilang, kunjung Kapolres Kepulauan Sula ke kediamannya dikarenakan pesan sang kakek pada Tahun 1920 yang diamanahkan.

“Beliau diamanahkan bahwa suatu saat jika menjadi pejabat publik dan ditempatkan di Kepulauan Sula, untuk mengunjungi salah seorang kakek dengan sebutan Ismail Sahjuan Sangadji atau Ismai Digoel,” ucapnya.

___
Penulis: La Ode Hizrat Kasim

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

8 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

9 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

11 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

11 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

11 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

11 jam ago