Tampak depan Masjid Raya Baiturrahman di Pulau Morotai, Maluku Utara. Foto: Aswan Kharie/cermat
Ketua Badan Takmir Masjid (BTM) Baiturrahman, Fandi Latief, mendesak Inspektorat Pulau Morotai, Maluku Utata segera mengaudit proyek rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman yang dinilai amburadul.
“Memang konstruksi bangunan belum sampai setahun, tapi rata-rata sudah rusak. Ini harus diaudit,” kata Fandi, Senin, 24 Maret 2025.
Sebagai ketua BTM yang baru, ia bilang, penting adanya transparansi dan akuntabilitas anggaran rehab masjid yang nilainya cukup besar. Bahkan kata dia, hasil proyek yang hanya berfokus pada perbaikan atap justru memperparah kondisi bangunan.
“Ini masjid milik pemerintah daerah, tapi hasil rehabilitasinya amburadul. Kontraktor yang pakai uang negara wajib bertanggung jawab. Audit harus segera dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan jamaah” ujarnya.
“Proses rehab hanya di atap masjid, tapi makin bocor. Sudah begitu tidak ada pengecatan lagi. Pihak kontraktor yang pakai uang negara harus tanggung jawab. Ini wajib diaudit,” tambahnya
Fandi juga meminta pengawasan melibatkan akademisi dan publik agar hasil audit lebih objektif.
“Harus melibatkan akademisi dan pengawasan publik. Ini demi memastikan masjid jadi tempat yang nyaman dan aman untuk ibadah jamaah,” pungkasnya.
Ia berharap, di bawah kepemimpinannya, Masjid Baiturrahman bisa kembali berdiri kokoh dan menjadi rumah ibadah yang layak bagi umat.
Satuan Brimob Polda Maluku Utara menggelar kegiatan bakti sosial berupa khitanan massal di Ibu Kota…
Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…
Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…
Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…