News

Literasi Pemilu Menjaga Demokrasi yang Sehat

Seluruh lapisan masyarakat bertugas mengemban tanggung jawab pengawasan Pemilu demi menjaga sehatnya demokrasi di Indonesia, terutama di Maluku Utara.

Pemahaman tentang aktifnya masyarakat turut serta dalam pengawasan Pemilu ini mengemuka dalam giat Pembelajaran Pengawasan Pemilu Partisipatif dan Literasi Kepemiluan yang digelar Bawaslu Kota Ternate, pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Kegiatan ini dinarasumberi oleh Mahmud Ici, penggiat pers dan akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Muhammad Tabrani. Selain kalangan pers, acara ini pun diramaikan oleh perwakilan OKP, mahasiswa dan komunitas.

Ketua Bawaslu Kota Ternate Kifli Sahlan mengatakan, menjaga stabilitas demokrasi sejatinya merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat.

 

Pemilu, bagi Sahlan, bukan hanya milik para penyelenggaranya dan partai politik, karena itu, untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat, seluruh pihak harus dilibatkan.

“Sehingga ini menjadi penting dan kami berkolaborasi dalam pengawasan pemilu untuk mengawasi proses pemilu secara partisipatif,” terangnya.

Dari pandangan media massa, Mahmud Ici menjelaskan bahwa pers memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Media juga dapat memengaruhi aspek politik secara global.

“Sebagai masyarakat pembaca, kita perlu menyaring informasi yang disampaikan media massa secara terbuka, baik isu politik Nasional maupun lokal,” jelasnya.

Media massa selalu memiliki aspek lain yang dapat membahayakan penerima informasinya. Hal itu bisa terjadi jika berita yang dibaca mengalami disinformasi dan misinformasi.

Baca Juga: 5 Maklumat Bangsa Fagogoru: Bentuk Provinsi Baru hingga Pengelolaan Tambang yang Berpihak

Menurut Ici, Pilkada 2007 di Kota Ternate lalu menjadi bukti di mana saat media arus utama dibagi menjadi dua kubu yang mendukung kandidatnya masing-masing.

“Kita tidak ingin kejadian seperti itu terjadi lagi, dan media harus berperan menghasilkan berita yang baik dan sehat,” cetusnya.

Sementara akademisi Muhammad Tabrani menuturkan bahwa program pengawasan pemilu partisipatif adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengawasan partisipatif dan literasi Pemilu.

“Ini bertujuan untuk mendorong warga negara agar lebih aktif dalam mengawasi proses politik, terutama di Kota Ternate yang memiliki tingkat kerawanan Pemilu yang cukup tinggi. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi selama Pemilu,” jelas Tabrani.

———

Penulis: Rian Hidayat Husni

cermat

Recent Posts

Gol Tunggal Penalti Tyronne Del Pino Bawa Malut United Tembus 3 Besar

Malut United FC melanjutkan trend kemenangan usai mengalahkan Semen Padang dengan skor 1-0. Kemenangan ini…

3 jam ago

Gama Color Fun Run 2025 Dimeriahkan Ribuan Warga Maluku Utara

Ribuan peserta dari berbagai daerah di Maluku Utara memeriahkan ajang Gama Color Fun Run 2025…

5 jam ago

Meneguhkan Peran Cendikiawan di Era Disrupsi

Oleh: Wajo, AR.*   "Cendikiawan itu tidak netral atau bebas nilai, sebaliknya mereka harus berpihak,…

5 jam ago

Fisipol Unipas Morotai Gelar Yudisium

Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar…

7 jam ago

BPBD Diminta Awasi Ketat Proyek Talud di Morotai

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Pulau Morotai, Maluku Utara, menyoroti proyek talud di Desa…

7 jam ago

Harita Nickel Raih Penghargaan Subroto 2025 untuk Kontribusi di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Jakarta, 25 Oktober 2025 – Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi dan berkelanjutan,…

12 jam ago