News

Menyesuaikan dengan Jadwal Gubernur, Pembukaan FKNT di Tidore Diundur

Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2023 yang rencananya digelar pada Sabtu, 9 September, diundur hingga Selasa, 12 September pekan depan, untuk menyesuaikan dengan jadwal Gubernur Maluku Utara.

Keputusan tersebut disampaikan panitia melalui konferensi pers yang digelar di Stand Kuliner Kampung Nelayan, Kamis, 7 September 2023.

Ketua Panitia FKNT, Ismanto M Saleh menjelaskan, meskipun acara pembukaan diundur, tapi item kegiatan seperti mancing tetap berlangsung pada Sabtu (9/9).

“Sedangkan lomba dayung akan digelar pada Minggu (10/9),” kata Iswanto.

Ismanto berhadap, FKNT dapat memberi kesan positif, terutama dapat menonjolkan kearifan lokal dan budaya Tomalou. Pria yang akrab disapa Ko Ismanto ini, juga mengaku akan mengupayakan agar FKNT yang awalnya merupakan inisiatif pemuda tanpa campur tangan pemerintah tetap bersandar pada asas gotong-royong.

Sejauh ini, sambung ia, khususnya untuk item kegiatan lomba mendayung sudah ada 60 peserta yang mendaftar. Dan meskipun pendaftaran sudah ditutup, panitia masih membuka diri.

“Untuk memeriahkan gelaran FKNT 2023, panita telah melayangkan surat partisipasi para pelaku UMKM di Kota Ternate dan Tidore,” tandas Ismanto.

Sementara itu, untuk memastikan keamanan selama acara berlangsung, Lurah Tomolou, Janhar Rabo mengimbau kepada masyarakat Tomolou dan pengunjung agar tidak mengendarai kendaraan di seputar lokasi FKNT

“Kami berharap agar masyarakat yang datang di venue utama, tidak mengendarai kendaraan pribadi, ini untuk menghindari kemacetan,” katanya.

FKNT yang ketiga ini diketahui tetap menggunakan tema yang sama, sebagaimana sejak awal dilaunching pada 2020, yakni “Menjaring Kekuatan di Atas Sampan”.

Namun, menurut Harun Albanjar, Ketua Divisi Seminar dan Hari Jadi Tomalou, ada yang berbeda dalam FKNT yang ketiga ini. Sebab ada penambahan item kegiatan berupa pengukuhan Hari Jadi kampung Tomalou.

Penetapan hari jadi, kata ia, melalui proses yang sangat panjang, dimulai sejak 2020 hingga 2023 dengan melibatkan akademisi dan praktisi di Maluku utara yang berkompeten di bidangnya masing-masing.

“Termasuk melibatkan berbagai unsur masyarakat. Hasil kajian kemudian diseminarkan melalui tiga tahapan. Hasil akhirnya kami bersepakat menetapkan bahwa hari jadi Tomalou adalah 9 September 1512,” jelas Harun Albanjar.

Ketua pemuda Abdullah Dahlan menambahkan, penanggalan Hari Jadi Tomalou merupakan telaah akademik yang berdampak tehadap pemahaman secara sejarah secara literatur.

“Kita akan menerbitkan buku sejara kampung (Tomalou), lalu mengambil langkah untuk mengkaji, menelaah sejarah kampung dengan klan-klan marganya” tutupnya.

——–

Penulis: Firman Arifin

Editor: Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Polisi Tangkap 18 Pelaku Judi Sabung Ayam di Ternate

Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…

2 jam ago

NHM Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Peresmian Masjid dan Proyek Air Bersih di 5 Desa Halmahera Utara

Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…

4 jam ago

JATAM Ungkap Jejaring Kuasa Perebutan Tambang Nikel di Halmahera Timur

Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…

14 jam ago

Gubernur Pertama Irian Barat Sultan Zainal Abidin Syah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…

19 jam ago

Sigi Lamo

Sekira 100 meter dari arah tenggara Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, masjid itu tampak berdiri…

2 hari ago

IAIN Ternate Hadir di Kepulauan: Wujud Nyata Tri Dharma di Modayama dan Laromabati

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…

2 hari ago