News

Modus Bikin Lapangan, Galian C di Halmahera Utara Ini Diduga Ilegal

Aktivitas galian C yang menambang material tanah di Desa Bale, Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara, diduga dilakukan tanpa izin alias ilegal.

Galian yang berlokasi tak jauh dari Jalan Utama Trans Halmahera ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

Sesuai informasi yang dihimpun cermat, aktivitas galian ini dilakukan hanya dengan berdasarkan surat kesepakatan dan tak memiliki izin lainnya.

Seperti yang dipantau, tampak sejumlah ekskavator mengeruk tanah dan mengangkutnya ke truk. Harga per dum truk dijual bervariasi, mulai dari Rp125 ribu sampai Rp150 ribu.

Pemilik galian C, Hery, saat dikonfirmasi mengaku bahwa aktivitas penambangan ini sebelumnya disepakati untuk pembuatan lapangan bola kaki.

Dengan dasar itu, kata dia, pihaknya bersama Pemerintah Desa Bale mendatangi Polsek Tobelo Selatan yang selanjutnya diarahkan ke Polres Halmahera Utara.

“Ketika aktivitas (galian C) ini jalan, dari Polda turun ke lokasi, sempat dimintai keterangan, dan dipanggil ke Polda. Saya, Kades dan Sekretaris telah menjelaskan bahwa ini untuk membuat lapangan,” ucap Hery, Kamis, 23 November 2023.

Ia menyebut, penjualan tanah seharga Rp150 ribu per dum truk ini, hasilnya untuk uang minyak yang digunakan ekskavator.

“Iya diperjualbelikan. Kalau tidak dijual tanahnya mau dibawa ke mana itu saya sudah sampaikan ke Polda. Untuk tutupi uang minyak. Sebagian kita kasih di Desa itu. Jadi ada 2 Gereja dan 1 Masjid, jadi dong minta kepentingan Desa ya silahkan ambil,” ucapnya.

Hery menegaskan aktivitas galian ini sebelum dikerjakan sudah disepakati melalui musyawarah seluruh masyarakat, Pemdes dan BPD Pale.

“Makanya torang berani karena ada berita acara, ketika ada kendala ke depan kita mempunyai dasar hukum yang kuat,” tegasnya.

“Makanya ketika dipanggil Polda, saya juga panggil Kades dan Sekretaris juga, sama-sama bertanggungjawab. Jangan saya yang setengah mati,” sambung dia.

Herry bilang, jika dirinya ingin membuat Galian C, dirinya akan menguurus seluruh persyaratan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk dilengkapi.

Hingga berita ini dipublis tim cermat masih berupaya mengonfirmasi pihak Pemdes mengenai aktivitas galian tanah tersebut.

—–

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Rian Hidayat

cermat

Recent Posts

Polisi Periksa Istri Pelaku Pembunuhan Pegawai BPS Halmahera Timur di Ternate

Tim Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, memeriksa istri tersangka…

2 jam ago

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

7 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

9 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

10 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

22 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

23 jam ago