Fahris Badar, Calon Anggota DPRD Halmahera Tengah. Foto: Istimewa
Politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN), Fahris Bandar, punya cara pandang berbeda melihat aspek pembangunan Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Fahris menuturkan, dalam pembangunan, pemuda memiliki peran penting dalam memahami beragam aspek. Sebagai penerus estafet kepemimpinan negara, kata ia, kaum muda perlu akrab, paham, sekaligus dekat dengan konstitusi.
“Generasi milenial, generasi Z, merupakan aktor kunci, aktor paling menentukan arah perjalanan negara. Masa depan Halmahera Tengah dan Indonesia bergantung pada pemuda. Generasi muda adalah pencetus dan pembawa perubahan,” cetus Fahris dalam keterangannya yang diterima cermat, Kamis, 7 Desember 2023.
Calon anggota DPRD Halmahera Tengah itu bilang, berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004, DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu legislasi yang diwujudkan dalam membentuk Peraturan daerah bersama kepala daerah.
Kedua, fungsi anggaran yang diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah.
Terakhir adalah pengawasan di mana hal ini diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan daerah, keputusan kepala daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Pertanyaannya, apakah tiga fungsi di atas sudah sepenuhnya berjalan dan sudah dirasakan masyarakat? tentu saja penilaiannya ada pada masyarakat itu sendiri,” kata Fahris.
Karena itu, kata dia, kaum muda sejatinya perlu memahami tiga fungsi di atas.
Bagi Fahris, jika kondisi generasi muda hari ini menjadi buruk, maka hal itu akan berdampak pada perubahan yang dilakukan.
“Jadi, tentu saja tampilan masa depan bangsa ditentukan oleh bagaimana kondisi dan tampilan generasi muda hari ini,” terangnya.
“Untuk itulah, sebagai anak muda, saya merasa memiliki tanggung jawab besar melihat kondisi sosial, ekonomi, budaya dan pembangunan di Halmahera Tengah. Ini komitmen agar sama-sama elemen anak muda yang nantinya dilegitimasi sebagai keterwakilan di Loetegelas, bisa mendorong terciptanya keadilan yang merata,” sambungnya.
Halmahera Tengah yang meliputi kawasan Weda, Patani dan Pulau Gebe, memiliki beragam sektor yang perlu dimanfaatkan.
Sektor unggulan seperti perkebunan, pariwisata, industri, pertambangan, pemerintahan, air bersih, serta perikanan laut.
Sementara sub sektor unggulan di Halmahera Tengah adalah industri kayu, wisata alam, wisata bahari, industri perikanan laut, hingga pertambangan nikel.
Di sisi lain, kata Faris, masyarakat di Halmahera Tengah ternyata masih memiliki potensi dan prestasi luar biasa untuk dikembangkan: sumber daya alam yang tersedia, letak geografis dan iklim yang potensial, dan pelbagai keunggulan lainnya.
“Kata Bung Karno: kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Berdikari di bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ucapnya.
Dalam konteks inilah, satu kata kunci yang pas untuk merajut semangat adalah “Menjadi Tuan di Negeri Sendiri”.
“Stop! menjadi penonton, kuli, dan jongos di negeri sendiri,” tegasnya.
Fahris menambahkan, berangkat dari alasan di atas, dirinya pun optimis terjun dan memastikan kemenangan kaum muda dalam merebut kursi di puncak Loiteglas.
“Anak muda boleh pandai beretorika, tapi juga harus sadar untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang menjadi cita-cita bersama,” tutupnya. (PN/ADV).
——
Editor: Rian Hidayat
Sekretaris Daerah Pulau Taliabu, Maluku Utara, Salim Ganiru berkesempatan menjadi narasumber utama dalam program talkshow…
Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Maluku Utara resmi melakukan kunjungan ke Polda dalam…
Wakil Bupati Halamhera Utara (Halut), Kasman Hi Ahmad, melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Perusahaan Daerah…
Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar pelepasan Jemaah Calon Haji (JCH) tahun…
Kebijakan parkir tepi jalan di pusat perkotaan Ternate, Maluku Utara menuai kritik. Penataan parkir tersebut…
Polisi memastikan terdapat banyak pihak yang akan menjadi tersangka dalam kasus aktivitas pertambangan emas ilegal…