Muhammad Rizki, Ketua DPRD Morotai, saat ditemui usai gelar rapat dengan TAPD. Foto: Aswan Kharie/cermat
DPRD Pulau Morotai menyoroti lemahnya capaian pendapatan daerah atau PAD saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPS).
Rapat tersebut dilakukan antara DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pulau Morotai, Maluku Utara, pada Kamis, 20 November 2025.
Berdasarkan data per 12 November 2025, PAD Pulau Morotai baru mencapai Rp. 15 miliar, capaian ini jauh dari target yang diharapkan.
Ketua DPRD Morotai, Muhammad Rizki, menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan menyamakan persepsi mengenai struktur APBD sebelum masuk ke Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dengan masing-masing OPD.
“Rapat tadi itu penyamaan persepsi terkait KUAPPS, dan tahap selanjutnya nanti kita RKA dengan SKPD,” ujar Rizki, usai rapat pada Kamis, 20 November 2025.
Ia bilang, DPRD meminta pemda melalui OPD penghasil pendapatan untuk bekerja lebih optimal, sebab menurutnya, beberapa sektor belum berjalan efektif, seperti retribusi parkir, pengelolaan Water Front City, hingga galin C.
“Ada beberapa masukan dari teman-teman, seperti retribusi parkiran, Water Front City, dan galian C yang belum optimal. Dan pembahasannya akan dilanjutkan dengan komisi dan OPD terkait,” ujarnya.
Selain PAD, kata Rizki, pihaknya juga mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH). Karena hingga saat ini, kata dia, DPRD belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai nilai DBH yang akan diterima daerah karena belum sepenuhnya tercover.
“Untuk DBH sendiri sejauh ini belum ada informasi lanjutan. Tapi kami tetap dorong agar bisa diproses sebelum tutup tahun,” tutupnya.
PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) kembali melanjutkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui Program…
Wakil Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, M Saleh Marasabessy, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menggelar…
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai, Maluku Utara, memastikan bahwa kesejahteraan ASN tidak terabaikan di tengah…
Panitia daerah Polda Maluku Utara menerima ratusan pendaftar putra asli Maluku Utara untuk mengikuti seleksi…
Kuota haji di Pulau Morotai, Maluku Utara, berpotensi ditiadakan dalam tiga tahun mendatang mulai 2026.…
Dari Desa Adat Asahduren, Kabupaten Jembrana, Bali, lahir cerita keberhasilan sertipikasi tanah ulayat yang membuka…