Advetorial

Perkuat Kebudayaan, Perda Bahasa Ternate dan Pakaian Adat Segera Diterapkan

Pemerintah Kota Ternate dan DPRD akan menerapkan peraturan daerah (Perda) tentang penggunaan bahasa Ternate dan pakaian adat.

Wakil Ketua II DPRD Kota Ternate, Arifin Djafar mengatakan, penerapan Perda ini akan diberlakukan pada setiap event dan kegiatan lainnya.

“Jadi ini sebagai upaya pemkot maupun DPRD yang harusnya lebih banyak memperkenalkan bahasa Ternate dan memberikan pengertian kepada publik,” kata Arifin.

Di sisi lain Arifin bilang, hadirnya Perda ini supaya ada kekuatan hukum serta sanksi bagi pihak yang sengaja melanggar.

“Dalam ruang publik dan waktu tertentu misalnya di hari Jumat, diwajibkan untuk menggunakan bahasa Ternate, kalaupun belum sempurna perlahan-lahan akan diperbaiki,” jelasnya.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, pada penerapannya nanti, siapapun yang akan bertemu dengan Wali Kota atau DPRD pada waktu dan tempat tertentu, wajib menggunakan bahasa Ternate.

“Dalam Perda tersebut juga dikonsepkan penggunaan pakaian adat di kantor pemerintahan maupun sekolah-sekolah,” ucap dia.

Bahasa Ternate, tambah dia, akan dijadikan materi muatan lokal (Mulok) mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi di Kota Ternate.

“Ini akan menjadi kewajiban, sebagaimana pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Sarif H Sabatun dikonfirmasi cermat membenarkan rencana pembuatan Perda tentang Bahasa Ternate dan pakaian Adat.

“Apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD, Arifin Djafar itu memang benar, karena bahasa daerah sendiri masuk dalam program Pemerintah Daerah yang kalau dilihat hal itu sesuai dengan Visi Misi Wali Kota,” kata Sarif, Kamis, 4 Januari 2023.

“Jadi untuk Perda sendiri sudah ada yakni Perda nomor 3 tahun 2023 tentang pemajuan kebudayaan yang didalamnya telah merangkum bahasa Ternate dan lain sebagainya,” sambungnya.

Sarif menilai upaya mendorong Perda ini merupakan bagian dari penguatan kebudayaan di Kota Rempah tersebut.

“Jadi kalau ada penambahan tentang Perda bahasa Ternate maka itu lebih baik lagi,” tandasnya.

——–

Penulis: Muhammad Iham Yahya

Editor: Rian Hidayat 

cermat

Recent Posts

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

2 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

4 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

5 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

17 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

18 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

20 jam ago