News

Proper Pariwisata Esa Moi Halmahera Barat Terus Dimatangkan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat, Fenny Kiat, terus mematangkan proyek perubahan (proper) Esa Moi Kota Pusaka.

Esa Moi Pariwisata Kota Pusaka merupakan judul Proper Pendidikan Kepemimpinan Nasional tingkat II Fenny Kiat.

Proper tersebut dimatangkan melalui FGD dan pemilihan ketua ekstrenal, yang berlangsung di lantai 2 Aula Bank Indonesia Maluku Utara, Rabu (25/5).

Ketua Tim Internal Proper Esa Moi Halbar, Haris Atid, mengatakan pihaknya memback-up apapun bentuk materi, pendataan, event, dan webiner.

“Apalagi waktunya dibatasi selama 60 hari, sehingga segala kesiapan harus betul-betul digenjot,” tandas Haris.

Selain menyusun Rencana Proyek Perubahan (RPP) hingga implementasinya, pihaknya juga mengerjakan langka demi langka untuk menuju ujian akhir.

“Jadi Ibu Fenny ini, selain sebagai kadis, juga formen. Jadi harus benar-benar didorong agar proper ini menjadi sesuatu yang baik,” ucapnya.

Ini dilihat dari kolaborasi dan kerjasama yang baik dari akademisi, perwakilan Pemkot Ternate dan Tidore Kepulauan sebagi perwakilan kota pusaka.

Khusus di internal Dinas Pariwisata Halbar, kata Haris, langkah formen selalu didukung. Apalagi jika berhadapan dengan Festival Teluk Jailolo pada Juli mendatang.

“Jika selesai bulan ini, kami akan fokus di FTJ. Nanti dilaunching relawan Esa Moi Halbar sekaligus MoU kepala daerah Halbar, Ternate dan Tidore,” paparnya.

Menurutnya, upaya ini agar saat formen tampil ujian nasional di Kota Makassar pada Juli mendatang, bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

“Kami juga bersyukur, karena ada bantuan dan dukungan dari beberapa perbankan serta peran media dalam meperkenalkan ke masyarakat luas,” jelasnya.

Ia bilang, Esa Moi berarti sekandung atau serahim. Ini menggambarkan Halbar, Ternate, dan Tidore tidak dapat dipisahkan.

“Disamping sebagai daerah kesultanan, 3 daerah ini secara geografis saling berdekatan,” katanya.

Sedangkan untuk Kota Pusaka, diambil karena 3 daerah ini masuk dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia di Maluku Utara.

Ketua Eksternal Proper Esa Moi Halbar, Maulana Ibrahim, mengatakan sebagai tim ekstrenal, pihaknya bertugas memberi masukan di kegiatan positif ini.

Ia berharap, kegiatan ini bisa memberi masukan dan semangat kaloborasi, yang sebelumnya 3 daerah ini sempat dicanangkan sebagi segitigas emas, tapi kemudian redup.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya Esa Moi ini, bisa merekatkan kembali. Minimal bangkit dulu, baru mulai kerjasama satu sama lain dan kekuatnya ada di kolaborasi,” pungkasnya. (PN)

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

10 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

12 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

13 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

13 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

14 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

14 jam ago