News

Sarasehan Kebudayaan, Wagub Malut: Pentingnya Pendidikan Berbasis Budaya Tempatan

Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe menegaskan pentingnya pendidikan berbasis nilai budaya lokal. Hal itu ia sampakan dalam Sarasehan Kebudayaan bertajuk “Kie se Gam Ma Gugu Ma Titi Tomdi: Ikhtiar Pendidikan Karakter yang Bersendikan Budaya”.

Sarasehan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Festival Nyao Fufu Kampung Nelayan Dufa-Dufa Tahun 2025, yang berfokus pada penguatan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat.

Selain Wakil Gubernur Maluku Utara, hadir dalam kegiatan itu yakni Perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, dan Sultan Ternate, Hidayatullah Syah sebagai tuan rumah.

“Budaya adalah sumber pendidikan karakter yang sejati. Kita ingin anak-anak muda Maluku Utara tumbuh dengan akar budaya yang kuat agar mereka tidak kehilangan jati diri di tengah arus globalisasi,” ujar Sarbin, Selasa 7 Oktober 2025.

Sementara itu, Sultan Ternate Hidayatullah Sjah ketika membuka secara resmi kegiatan tersebut menekankan bahwa Kesultanan Ternate memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjaga nilai-nilai adat dan tradisi yang membentuk karakter masyarakat.

“Jika pendidikan berakar pada budaya, maka moral bangsa akan tetap terjaga, kita memiliki begitu banyak simbol-simbol adat yang bermakna seperti Goheba Ma Dopolo Romdidi yang mencerminkan nilai-nilai pendidikan dan kesetaraan, mari memulai dari diri sendiri dan keluarga,” tutur Sultan Hidayatullah.

Ayu Suwindiatrini, dalam pemaparan menyampaikan dukungan penuh BPK Wilayah XVI pada Festival Nyao Fufu 2025.

“Balai Pelestarian Kebudayaan akan terus melakukan upaya-upaya untuk memajukan kebudayaan Maluku Utara, sebagaimana perhelatan Festival Nyao Fufu, Kampung Nelayan yang sedang berlangsung,” kata Ayu.

Hal ini juga disampaikan oleh Kordinator Sarasehan Kebudayaan, Risky Willy Dama, mewakili panitia ia mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Maluku Utara yang telah mendukung serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan rangkaian acara Festival Nyao Fufu 2025.

Peserta sarasehan berasal dari siswa-siswi SMA se-kota Ternate yang antusias mengikuti diskusi mengenai peran budaya dalam pembentukan karakter. Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk memahami makna simbol-simbol adat dan menelusuri nilai-nilai luhur sebagai pedoman hidup.

Sarasehan Kebudayaan menjadi wadah dialog antara pemerintah, Kesultanan, dan generasi muda untuk menegaskan kembali bahwa pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari akar budaya bangsa.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian penting dari Festival Nyao Fufu 2025 yang menampilkan kekayaan tradisi, seni, dan identitas masyarakat pesisir Ternate.

cermat

Recent Posts

FNF dan INDEKS Dorong Ekonomi Inklusif di Ruang Digital

Berdasarkan laporan We Are Social dan Meltwater edisi April 2025, Indonesia menempati peringkat keempat dunia…

10 jam ago

Pansus Ungkap Fakta Baru Kasus Pinjaman Rp 115 Miliar, Mantan Pejabat di Taliabu Blak-blakan

Panitia Khusus (Pansus) mengungkap fakta baru kasus pinjaman pemerintah daerah Pulau Taliabu ke Bank Maluku-Malut…

12 jam ago

Pulau Rao Jadi Tuan Rumah Sidang Majelis Sinode GMIH Tahun 2025

Kecamatan Pulau Rao, Pulau Morotai, Maluku Utara menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Majelis Sinode (SMS)…

12 jam ago

Senator Graal Taliawo Kunjungi Morotai, Lakukan Pengawasan dan Serap Aspirasi Warga

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Maluku Utara, Dr. R. Graal Taliawo…

15 jam ago

Proyek Rehab Ruangan Kelas SMAN 1 Morotai Disayangkan

Proyek rehabilitasi dua unit ruang kelas milik SMA Negeri 1 Pulau Morotai, Maluku Utara, hingga…

16 jam ago

Nelayan Morotai Selamat Usai Dikabarkan Hilang

Nestor Gabriel, seorang nelayan Desa Leo-Leo Rao, Pualau Morotai, Maluku Utara yang sebelumnya dikabarkan hilang…

16 jam ago