News

Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi di Halut

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Maluku Utara (Malut), melaksanakan kegiatan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami di Gren Land Hotel, Tobelo, Senin,12 Agustus 2024.

Kepala BMKG kelas III Ternate Gede Eriksana Yasa menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menguatkan peran UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat. Terutama dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai rantai peringatan dini tsunami dan produk peringatan dini tsunami kepada BPBD sebagai institusi interface.

“Menguatkan peran BPBD Kabupaten Halmahera Utara sebagai simpul utama dalam evakuasi dan mitigasi gempa bumi di daerah. Terutama dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada OPD dan masyarakat,” jelasnya.

“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan untuk memahami gempa bumi dan rantai peringatan dini tsunami,” sambungnya.

Hal senada disampaikan anggota DPR RI komisi V Irine Yusiana Roba Putri. Menurutnya, kegiatan ni merupakan salah satu upaya edukasi dan penyebaran informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Baginya, Kabupaten Halmahera Utara sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai yang menghadap langsung ke laut pasifik. Laut Pasifik merupakan salah satu wilayah aktif gempa bumi dan memiliki sumber gempa bumi yang bisa memicu tsunami.

“Oleh karena itu, kegiatan SLG ini menjadi salah satu wadah bagi kita semua untuk saling berkoordinasi menguatkan peran masing-masing dalam upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi dan tsunami di Halut,” tutupnya.

Sementara itu, mewakili Bupati Halut, Asisten III Bidang SDM dan Ekonomi Samud Taha Sangaji, mengaku Pemda Halut sangat mendukung BMKG yang telah melaksanakan kegiatan ini di Halut. Menurutnya, di Halut sering terjadi gempa maka masyarakat juga membutuhkan pengetahuan seperti ini.

“Kita di Halut ini pernah terjadi gempa yang cukup besar yang mengakibatkan beberapa rumah warga dan fasilitas umum, termasuk rumah ibadah rusak berat. Maka kegiatan ini sangat penting untuk mengetahui terjadinya gempa dan bagaimana cara mengevakuasi diri,” tutupnya.

—–

Penulis: Agus Salim Abas

Editor: Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Lomba Poco-poco hingga Gerak Jalan Warnai Peringatan Hari Kemerdekaan di Pulau Hiri

Pemerintah Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar sejumlah lomba menyambut HUT ke-80 RI.…

4 jam ago

Sidang Kedua: Pengacara 11 Warga Pertanyakan Penangkapan Saat Ritual Adat

Para pengacara pembela 11 masyarakat adat Maba Sangaji yang ditangkap saat protes tambang di Halmahera…

5 jam ago

FPUD Desak hentikan Kasus 11 Warga Adat Maba Sangaji

Front Perjuangan untuk Demokrasi (FPUD) Maluku Utara melakukan aksi di depan Pengadilan Soasio Tidore Kepulauan,…

5 jam ago

PKKMB FKIK 2025: Orientasi Kampus yang Ramah dan Bermakna

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Khairun tahun ini menyajikan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi…

5 jam ago

Safari Politik Kerja Ala Graal: Swasembada Pangan untuk Maluku Utara

Graal Taliawo Anggota DPD-RI dari Maluku Utara, terus melakukan fungsinya sebagai perwakilan putra terbaik daerah…

5 jam ago

Fakta-fakta Keji Pegawai BPS Halmahera Timur Bunuh Rekan Kerjanya Sendiri

Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, berinisial AH (27) ditetapkan sebagai…

7 jam ago