Konferensi pers akhir tahun yang dipimpin Kepala Kejati Malut Budi Hartawan Panjaitan. Foto: Muhammad Ilham Yahya/cermat
Selama tahun 2023, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara menyampaikan capaian penanganan perkara dengan pendekatan Restorative Justice.
Restorative Justice adalah sebuah proses di mana semua pihak yang berkepentingan dalam pelanggaran tertentu bertemu bersama untuk menyelesaikan secara bersama-sama demi kepentingan masa depan.
Kepala Kejati Budi Hartawan Panjaitan melalui Aspidum Saiful Bahri, dalam jumpa persnya menyampaikan, selama tahun 2023 ada 34 perkara yang diselesaikan dengan pendekatan Restorative Justice.
Ia merincikan, jumlah rumah Restorative Justice saat ini sebanyak 17 buah, sedangkan jumlah Balai Rehabilitasi Narkoba, 2 buah.
“Ada juga jumlah penanganan tindak pidana umum pada jajaran Bidang Tindak Pidana Umum se-Maluku Utara yang diselesaikan sepanjang tahun 2023. Untuk SPDP sebanyak 893 perkara, pra penuntutan, 703 perkara dan penuntutan, 642 perkara.
Selain itu, kata ia, ada upaya hukum sebanyak 64 perkara dengan rincian banding, 39 perkara dan
kasasi sebanyak 25 perkara.
“Untuk total kasus yang sudah dieksekusi selama tahun 2023 sebanyak 395 kasus,” pungkasnya.
——
Reporter: Muhammad Ilham Yahya
Editor: Ghalim Umabaihi
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono, melaksanakan kunjungan kerja ke Polres…
Oleh: Gufran A. Ibrahim [Ibrahim Gibra]* Inti buku Relasi Kwasa, Politik Identitas, dan Modal…
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…
Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…
Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…