Ilustrasi bunuh diri. Foto: Istimewa
Polres Halmahera Utara, Maluku Utara, mencatat ada 62 kasus bunuh diri terjadi di wilayah tersebut. Jumlah kasus ini terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
“Dari catatan kepolisian, Kabupaten Halmahera Utara masih didominasi kasus bunuh diri. Terdiri dari 43 kasus terjadi di 2019, 13 kasus pada tahun 2020, dan 6 kasus terjadi pada tahun 2021,” kata Kapolres Halut, melalui Kabag Ops AKP Ranto Eko, kepada wartawan, Senin 02 Agustus 2021.
Ranto menyebut aksi bunuh diri ini terjadi rata-rata dengan tindakan gantung diri.
“Motif kasusnya hampir sebagian besar karena perseteruan dalam rumah tangga,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, untuk 13 kasus yang terjadi tahun 2020, terdiri dari Kecamatan Tobelo sebanyak 3 kasus, Kecamatan Tobelo Utara sebanyak 2 kasus, Tobelo Tengah 2 kasus, Tobelo Selatan 1 kasus, Tobelo Timur 1 Kasus, Kao Utara 1 kasus, Kecamatan Galela 1 kasus.
“Ada juga dua warga di luar Halmahera Utara, yakni warga asal Kecamatan Obi Selatan, ditambah Kabupaten Pulau Morotai yang ikut tercatat bunuh diri di wilayah hukum Polres Halmahera Utara,” tutup Ranto.
Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…
Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…
Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…