Diskusi novel karya Herman Oesman dalam perayaan tujuh tahun cermat di Pendopo Rempah Benteng Oranje, Ternate. Foto: Tim cermat
Cermat.co.id merayakan hari jadi yang ke-7 dengan menggelar rangkaian kegiatan bertajuk “Malam Bertutur” di Pendopo Rempah Benteng Oranje, Kota Ternate, pada Kamis, 18 Desember 2025.
Perayaan ini menghadirkan para kolega Jalamalut, media komunitas yang semula mewadahi berdirinya cermat, sekaligus menjadi ruang temu lintas generasi bagi akademisi, pegiat literasi dan lingkungan, jurnalis, hingga musisi lokal.
Acara dibuka dengan diskusi novel Rempah Terakhir karya Herman Oesman, sosiolog Maluku Utara. Diskusi menghadirkan pemateri Asgar Saleh (penulis), Zainuddin M. Arie (sastrawan/budayawan), dan Irfan Ahmad (sejarawan Universitas Khairun), yang dipandu moderator W.D. Gafoer. Diskusi novel ini mengulas relasi rempah, ingatan kolektif, dan arah peradaban Maluku Utara ke depan.
CEO cermat Faris Bobero, dalam sambutannya, mengungkapkan refleksi jujur tentang perjalanan tujuh tahun media yang dirintisnya itu.
“Terus terang, saya sempat merasa takut perayaan besar ini justru menjadi akhir. Saya tidak pernah merayakan secara pribadi sebelumnya,” ujarnya di hadapan audiens. Namun, ia menegaskan perayaan ini justru menjadi pemacu semangat baru bagi Cermat untuk terus bertumbuh dan berkontribusi.
Rangkaian acara turut dimeriahkan Rinto Taib, Kepala Museum Rempah Kota Ternate, yang didaulat sebagai orator kebudayaan. Ia menekankan pentingnya memaknai kekayaan alam Maluku Utara secara visioner.
“Kita punya potensi alam yang luar biasa. Dalam perspektif hari ini, kekayaan itu bukan sekadar romantisme masa lalu, tetapi modal untuk mencipta, membaca, dan menjelaskan peradaban masa depan yang lebih baik,” tegas Rinto.
Mengangkat pengalaman liputan Cermat di Kota Ternate, agenda storytelling antar komunitas dan ruang publik turut menghadirkan Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, yang dipandu Nurkholis Djilfikar. Suasana semakin hangat dengan penampilan musisi lokal Jogist Acoustic dan Ancu, keduanya tampil sebagai penyanyi solo.
Sesi spesial lainnya berupa talk show bertema “Tanda Cinta dari Cerita” yang menghadirkan berbagai kolega Jalamalut dan mantan jurnalis cermat. Talk show ini menegaskan peran cermat selama tujuh tahun terakhir dalam melahirkan jurnalis-jurnalis andal, sekaligus menuai dukungan, doa, dan apresiasi bagi keberlanjutan cermat sebagai media konvensional.
Perayaan ditutup dengan penampilan hip-hop lokal Ximore serta pembacaan puisi oleh Ivana, menandai berakhirnya Malam Bertutur yang sarat makna—merajut literasi, budaya, dan harapan dari Ternate untuk masa depan.
—–
Penulis: Eko Pujianto K. Sahib
Anggota DPD RI Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si. untuk pertama kalinya mewujudkan gagasan yang…
Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara meraih penghargaan sebagai Unit Kerja Terbaik dalam Publikasi Media…
Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara menerima Penghargaan Brand Jurnalism sebagai Unit Kerja Terbaik dalam…
Kontestasi pemilihan Ketua Ikatan Alumni Tambang Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (IKAT Tambang UMMU) kali ini…
Proyek pemeliharaan ruas jalan Bobong-Dufo di Pulau Taliabu, Maluku Utara yang dikerjakan CV Srikandi akhirnya…
Oleh: Budhy Nurgianto* SATU pernyataan menarik dari Bupati Halmahera Tengah, Ikram M Sangadji pada…