Pulau Mare terlihat dari Kelurahan Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Rakyat Tidore, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Tidore Kepulauan, Senin (23/5).
Dalam aksi, terdapat beberapa penyampaian terkait persoalan yang dialami masyarakat Pulau Mare, Kecamatan Tidore Selatan.
Salah satunya adalah pelayanan listrik. Karena sejauh ini, masyarakat Pulau Mare masih bertahan dengan mesin genset.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Ishak, mengatakan sebelum Ramadhan kemarin, Komisi II telah bertemu dengan Kementerian ESDM.
“Mereka membahas soal listrik, dan janji mereka Insya Allah Agustus sudah terealisasi,” ucap Ahmad di hadapan massa aksi.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Malik Muhammad, menegaskan Pulau Mare masuk dalam daerah pemilihannya.
“Dan dalam reses kemarin sudah disampaikan, bahwa PLN pusat berjanji pada Agustus nanti akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” jelasnya.
Malik bilang, PLTS bukan dari rumah ke rumah. Tapi dibuat induk. “Anggarannya sekitar Rp 1,8 miliar. Kepala Desa Maregam dan Marekofo sudah tahu itu,” jelasnya.
Senada disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tidore Kepulauan, Umar Ismail. “Janji PLN itu tenaga surya. Jadi kita bersabar sampai Agustus,” singkat Umar.
Satuan Brimob Polda Maluku Utara menggelar kegiatan bakti sosial berupa khitanan massal di Ibu Kota…
Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…
Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…
Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…