Categories: News

Aksandri Soroti Gaji Dokter dan Nakes di RSUD Tobelo, 5 Bulan Tidak Dibayar

Anggota DPRD Maluku Utara terpilih, Aksandri Kitong menyoroti Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara, yang menahan gaji tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo.

Ia menyayangkan, banyaknya hak-hak nakes yang belum dibayar, Pemerintah Halmahera Utara justru menggelar perayaan HUT 21 tahun yang mewah, menghadirkan penyanyi Mario G Klau dan Stand Up Comedy Monggol Stres.

Perayaan HUT Kabupaten pada Jumat, 31 Mei 2024 ini, kata ia, memakan anggaran mencapai ratusan juta rupiah karena menghadirkan artis.

Apalagi masalah pembayaran gaji itu bukan hanya hak Dokter dan tenaga kesehatan, tapi ada tenaga kontrak non medis juga belum sibayar. Seperti pekerja Cleaning service, tenaga pembersih taman, pengelola Oksigen dan lain sebagainya. Sementara Siltap juga yang masih menunggak bahkan sampai 6 bulan.

Aksandri Kitong mengungkapkan, Pemda sampai saat ini menunda gaji dokter dan tenaga kesehatan lainnya di RSUD Tobelo hingga masuk 5 bulan.

“Terutama teman-teman dokter umum, dokter spesialis dan bersama tenaga kesehatan non-ASN (tenaga kontrak) yang bekerja siang dan malam dengan aturan yang begitu ketat yang diterapkan RSUD. Namun sangat disayangkan hak-hak meraka tidak dibayar sesuai harapan mereka,” ucap Aksandri, Kamis, 30 Mei 2024.

Aksandri menambahkan, jika para pegawai (paramedik dan non-medik) mengeluh kepada manajemen biasanya dianggap pembangkang dan mereka diancam akan dipecat. Semua serba ancaman jadi sangat disayangkan, padahal RSUD Tobelo sudah naik kelas RS tipe B dan sudah terakreditasi paripurna, termasuk sudah BLUD.

“Kenapa jasa-jasa di RSUD itu semakin hari kok turun jasa pelayanannya. Padahal pasien semakin banyak, item pemeriksaan laboratorium semakin banyak, biaya pemeriksaan meningkat, tetapi jasanya mengecil,” katanya.

Aksandri yang pernah bekerja sebagai tenaga kesehatan selama 12 tahun di RSUD ini bilang, jasa pelayanan yang tidak ada peningkatan dan terkesan menurun adalah jasa paramedik dan non medik.

“Kalau jasa-jasa para dokter sampai saat ini tidak bertambah stagnan saja tetapi padahal bisa dilihat kunjungan pasien yang berobat semakin banyak,” akuinya.

Mantan Kepala Puskesmas Tobelo Barat, mengaku merasa resah dengan kesengsaraan pegawai saat ini, baik itu pegawai kontrak maupun ASN yang sudan tidak menerima penghasilan tambahan.

Sandri meminta agar Pemda dan pihak manajemen RSUD segera membayar hak-hak tenaga medis para medis dan non medis karena mereka semua telah bekerja untuk kemajuan pelayanan di RSUD Tobelo.

—–

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Ghalim Umabaihi

redaksi

Recent Posts

775 Tahun Ternate Lestarikan Budaya Leluhur

Oleh: Rinto Taib*   PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…

4 jam ago

Kisah Mariam dan Geliat Pedagang Musiman di Ternate

Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…

5 jam ago

Polda Maluku Utara Tutup Galian C Ilegal di Pulau Obi, 5 Saksi Diperiksa

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…

6 jam ago

Kolaborasi dengan Warga, PILAS Institute Gelar Bakti Sosial di Kelurahan Gambesi

Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…

9 jam ago

Sekjen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Tata Usaha dalam Penguatan Layanan Publik

Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…

14 jam ago

Natal dan Tahun Baru: Momentum Menjaga Toleransi di Maluku Utara

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…

2 hari ago