News

Apresiasi Festival Kehati-MU, Pjs Wali Kota Ternate: Satwa Burung Warisan yang Harus Dijaga

Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Ternate, Tahmid Wahab, mengaku mengapresiasi gelaran Festival Keanekaragaman Hayati Maluku Utara (Kehati-MU) yang digagas oleh Burung Indonesia, Halmahera Wildlife Photography dan Magazine Art Space.

“Festival ini merupakan upaya bersama dalam menjaga dan mempromosikan kelestarian burung di daerah kita yang kaya akan flora dan fauna,” kata Tahmid dalam sambutannya yang dibacakan Kepala DLH Ternate, Muhammad Syafei, saat acara puncak Festival Kehati-MU, pada Minggu, 10 November 2024.

Baca Juga: Ajakan Menjaga Keanekaragaman Hayati Maluku Utara Melalui Festival Kehati-MU 2024

Tahmid menuturkan bahwa kampanye keanekaragaman hayati Maluku Utara perlu menjadi perhatian semua pihak demi keberlangsungan ekosistem satwa di masa mendatang.

“Dalam konteks ini, burung dan satwa liar lainnya tentu tidak hanya menjadi ekosistem, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan yang harus kita jaga dengan sungguh-sungguh,” cetusnya.

Melalui Kehati-MU kali kedua tahun 2024 ini, kata Tahmid, adapun menunjukkan langkah nyata tentang perlindungan satwa liar di Halmahera dan Maluku Utara yang dirajut melalui kolaborasi berbagai pihak termasuk peran penting pemerintah.

Baca Juga: Festival Kehati-MU Pamerkan Karya Foto Keanekaragaman Burung di Maluku Utara

“Pemerintah Kota Ternate terus berkomitmen mendukung upaya pelestarian ini. Kami percaya sinergi antara pemerintah, masyatakat dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan adalah kunci dalam upaya kknservasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, pendataan Burung Indonesia mengemukakan bahwa Maluku Utara merupakan provinsi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Wilayah ini menjadi habitat penting bagi 350 jenis burung. Pulau terbesarnya adalah Halmahera yang dihuni 252 jenis burung di mana 26 jenis di antaranya merupakan endemik Maluku Utara.

Namun keberlangsungan hidup burung-burung tersebut menghadapi ancaman serius mulai dari perburuan, perdagangan ilegal, hingga habitat mereka hilang akibat laju deforestasi. Karena itu, Burung Indonesia mengajak semua pihak dapat menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di Maluku Utara.

redaksi

Recent Posts

775 Tahun Ternate Lestarikan Budaya Leluhur

Oleh: Rinto Taib*   PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…

5 jam ago

Kisah Mariam dan Geliat Pedagang Musiman di Ternate

Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…

7 jam ago

Polda Maluku Utara Tutup Galian C Ilegal di Pulau Obi, 5 Saksi Diperiksa

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…

8 jam ago

Kolaborasi dengan Warga, PILAS Institute Gelar Bakti Sosial di Kelurahan Gambesi

Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…

11 jam ago

Sekjen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Tata Usaha dalam Penguatan Layanan Publik

Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…

15 jam ago

Natal dan Tahun Baru: Momentum Menjaga Toleransi di Maluku Utara

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…

2 hari ago