News

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Pulau Hiri, Ternate

Bencana alam banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah titik di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara, usai hujan mengguyur sejak Jumat, 21 Maret 2025.

Kepala Kecamatan Pulau Hiri Irwan Bakar mengatakan, terdapat beberapa lokasi yang terdampak bencana tersebut.

“Titik pertamanya di Kelurahan Tafraka dan di jalan penghubung antara Kelurahan Dorarisa dan Tomajiko. Di situ terjadi longsor,” kata Irwan kepada cermat, Minggu, 23 Maret 2025.

Irwan menyebut, di Kelurahan Tafraka sendiri, banjir dan tanah longsor mengakibatkat fasilitas pagar SD 81 Kota Ternate, roboh.

Kemudian, material longsor yang terbawa banjir berupa pasir dan kerikil menutupi sebagian badan jalan yang berada di lokasi tersebut.

“Lokasi tanah longsor di Tafraka ini tepat di belakang kantor lurah, sebelah kanan jalan menuju ke lokasi embung di situ ada tebing yang longsor. Olehnya itu, material longsoran kemudian terbawa air ke pemukiman, sebab saat itu intensitas hujan sangat tinggi,” jelas Irwan.

Irwan bilang, tanah longsor kembali terjadi pada Sabtu malam pukul 11.00 WIT. “Tadi malam juga longsor menutupi jalan penghubung dia kelurahan yakni Dorari Isa dan Tomajiko,” terangnya.

Akibat longsoran itu akses tranportasi warga dua kelurahan tersebut menjadi terganggu bahkan tidak bisa digunakan. Berintung bencana ini tak menelan korban jiwa.

“Jarak antara lokasi longsor cukup jauh dengan rumah warga jadi, tidak ada korban jiwa. Hanya saja akses jalan itu terganggu bahkan tidak bisa digunakan karena tertutup meterial longsor berupa tanah dan batu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Irwan menuturkan, pihaknya saat kejadian terjadi langsung melakukan kordinasi dengan pihak terkait untuk segera dilakukan penangan.

“Saya langsung berkordinasi dengan pak wali dan sekda setelah itu BPBD. Dan Alhamdulillah tadi pagi dari BPBD dan dinas PUPR langsung turung cek lokasi banjir dan longsor,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Irwan, untuk material longsor yang menutupi badan jalan di antara dua kelurah, tidak bisa dilakukan pembersihan hanya menggunakan tenaga manusia, harus menggunakan alat berat.

“Tadi setelah dicek oleh BPBD dan PUPR memang harus pake alat berat karena material longsornya banyak dan batu-batunya besar,” katanya.


Penulis: Muhammad Ilham Yahya
cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

11 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

13 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

14 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

14 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

14 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

15 jam ago