Advetorial

Bassam Komitmen Dorong Inovasi dan Teknologi Pengelolaan Sampah

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Hal itu disampaikan Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, usai menghadiri Rakoornas Pengelolaan Sampah 2024 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024

Rakornas bertema “Aksi Kolaborasi Penumpasan Pengelolaan Sampah di Tahun 2025–2026” tersebut diikuti 800 peserta berbagai daerah di Indonesia.

“Pengelolaan sampah tidak hanya tentang mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, tetapi juga tentang tanggung jawab manusia untuk melindungi alam. Ini adalah tugas bersama yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta,” kata Bassam dalam keterangannya kepada cermat, Jumat, 13 Desember 2024.

Hal penting lainnya, kata Bassam, perlunya penerapan teknologi yang inovatif seperti daur ulang limbah dan pengurangan sampah dari sumbernya. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengubah perilaku dan mendukung pengurangan sampah secara berkelanjutan.

“Kesadaran masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pemerintah daerah akan terus mendorong perubahan perilaku ini melalui berbagai program edukasi dan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bassam pun memastikan bahwa Pemerintah Halsel akan fokus pada penerapan inovasi dan teknologi dalam pengelolaan sampah, sejalan dengan target nasional dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“Rakornas ini menjadi ajang strategis bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat sinergi dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. Diharapkan, melalui kolaborasi lintas sektor, target nasional untuk mengatasi permasalahan sampah dapat tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan,” pungkasnya.

Sementara dalam Rakoornas, Menteri KLHK Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan perlu adanya percepatan penanganan isu pengelolaan sampah. Ia menyebut bahwa target nasional untuk menyelesaikan masalah sampah secara menyeluruh diarahkan pada tahun 2025–2026.

“Pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang belum sepenuhnya terselesaikan. Saat ini, sebanyak 38% sampah dunia masih belum terkelola dengan baik. Tingginya angka ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan budaya masyarakat yang belum ramah terhadap lingkungan,” ujar Hanif.

Ia menambahkan bahwa rata-rata setiap individu di Indonesia menghasilkan 1 kg sampah per hari, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat memicu berbagai permasalahan lingkungan seperti pencemaran udara, air, tanah, hingga peningkatan emisi gas rumah kaca.


Penulis: Safri Noh

Editor: Rian Hidayat

cermat

Recent Posts

Bikin Macet, Parkir Tepi Jalan di Kota Ternate Tuai Kritik

Kebijakan parkir tepi jalan di pusat perkotaan Ternate, Maluku Utara menuai kritik. Penataan parkir tersebut…

53 menit ago

Polisi: Banyak Pihak Akan Jadi Tersangka Kasus Tambang Ilegal di Halsel

Polisi memastikan terdapat banyak pihak yang akan menjadi tersangka dalam kasus aktivitas pertambangan emas ilegal…

2 jam ago

Kolaborasi Mewujudkan Desa Berdaya Melalui Depot Air Minum Program PT NHM

Masyarakat Desa Barumadehe di Kecamatan Kao Teluk, Halmahera Utara, Maluku Utara menyampaikan apresiasi atas kehadiran…

2 jam ago

Badan Kehormatan DPRD Malut Pastikan Proses Kode Etik Ketua Komisi II Terus Berlanjut

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara menegaskan bahwa proses penanganan…

4 jam ago

Karyawan PDAM Cabang Galela Cekcok dengan Direkturnya

Karyawan atau staf di PDAM Cabang Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, cekcok dengan Dirut…

5 jam ago

Temu DPR RI, Galela dan Loloda Minta Dukungan Dimekarkan Jadi Daerah Otonomi Baru

Kecamatan Galela dan Loloda di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, meminta dukungan untuk percepatan menjadi…

5 jam ago