News

Bupati Halmahera Selatan Ditolak Warga, Ini Masalahnya

Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Hasan Ali Bassam Kasuba, intens melakukan kunjungan kerja (kunker) di berbagai desa pada awal 2024 ini.

Kunjungan tersebut untuk memantau langsung dan memastikan proses pembangunan, termasuk program yang ditinggalkan Almarhum Bupati Hi. Usman Sidik, untuk diselesaikan.

Hasan Ali Bassam Kasuba, diketahui belum sampai dua bulan dilantik sebagai Bupati Halsel. Namun, tampaknya ia diperhadapkan dengan berbagai masalah yang ditinggalkan Almarhum Bupati Halsel, Hi. Usman Sidik. Termasuk masalah di Desa Kampung Baru, Kecamatan Botang Lomang dan Desa Gorup, Kecamatan Pulau Makian.

Data yang dihimpun cermat, sejumlah program pembangunan yang ditinggalkan mangkrak oleh Almarhum Bupati Halsel Hi Usman Sidik, yakni Rumah Sakit Pratama dan Pembangunan Sejumlah Ruas Jalan di Pulau Makian.

Bassam bilang, kunjungannya di Kecamatan Pulau Makian itu, untuk melakukan pengecekan dan memantau secara langsung progres pembangunan yang dibangun sebelumnya. Karena saat itu ia masih menjabat sebagai Wakil Bupati Halsel.

“Dalam kunjungan ini saya memastikan progres pembangunan sejumlah kegiatan yang ada di Pulau Makian, karna tahun 2024 ini, saya telah mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pembangunan yang ditinggalkan tahun 2023 lalu,” jelas Bassam.

Hanya saja, kata ia, dalam kunjungannya di Desa Gorup, terdapat penolakan akibat dari kurangnya informasi terkait lanjutan pembangunan di tahun 2024.

Insiden penolakan yang dilakukan sejumlah mahasiswa terhadap Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba terkait dengan penyelesaian sejumlah pembangunan yang mangkrak telah dialokasikan pada tahun 2024.

“Niat baik saya disalah artikan, sehingga terjadi gejolak di luar dugaan, karena sejumlah pembangunan yang belum diselesaikan itu kita sudah alokasikan anggarannya untuk dilanjutkan tahun ini,” jelas Bassam.

Bassam menambahkan, bukti keseriusan pemerintah daerah di bawah kepemimpinannya, telah mengalokasikan anggaran 2024 untuk melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Pratama dan Pembangunan Ruas Jalan segmen Rabut Dawiyo Sangapati.

“Kedua kegiatan itu sudah dianggarkan. Hanya saja warga belum mendengarkan penjelasan dari saya, sudah ada insiden penolakan,” kata Bassam.

—–

Penulis: Safri Noh

Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

5 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

7 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

8 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

20 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

21 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

23 jam ago