News

Disebut Terlibat Politik, Mantan Lurah Muhajirin di Ternate Bilang Begini

Mantan Lurah Muhajiri di Kota Ternate, Masud Adjam diduga terlibat politik praktis lantaran menghadiri penjemputan salah satu bakal calon Wali Kota Ternate, Syahril Abdul Rajak yang dipusatkan di Posko Pemenangan Kelurahan Soa-Sio, Ternate Utara, Kamis, 22 Agustus 2024.

Hal itu terungkap setelah foto bersama antara Masud dan Sahril beredar di media sosial.

Dalam foto yang beredar, Masud tampak mengenakan kaos hitam-kuning bergambar Syahril Abdul Rajak-Makmur Gamgulu dan penutup kepala berwarna abu-abu. Ia bersama ibu-ibu tengah berfoto bersama Syahril yang mengenakan kaos berwarna abu-abu dan topi hitam.

Sebagai ASN yang berkantor di Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ternate, tindakan Masud pun dinilai tak pantas.

Terkait hal itu Ketua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan mengatakan, terkait Bawaslu akan menelusuri dugaan pelanggaran tersebut.

Kifli juga mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan dan akan memastikan jika hal ini akan segera proses.

“Pasti diproses dugaan pelanggaran netralitas ASN ini,” kata Kifli saat dikonfirmasi, Jumat, 23 Agustus 2024.

Kepala BKPSDM Kota Ternate Samin Marsaoly mengaku baru mengetahui hal ini. Dirinya mengatakan, jika nanti ini menjadi temuan Panwaslu atau Bawaslu baru dilihat mekanismenya bagaimana.

Menurutnya, ada mekanisme yang nantinya dilakukan Bawaslu yakni meminta klarifikasi kepada ASN yang diduga terlibat.

“Jika Bawaslu telah mendapatkan klarifikasi atau informasi yang cukup maka proses selanjutnya Bawaslu akan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), setelah dari KASN baru diserahkan ke Pemda untuk dieksekusi,” jelas Samin.

Samin menekankan terkait dengan pelanggaran disiplin atau kode etik lainnya akan ditangani langsung oleh Tim Pemeriksa Kepegawaian di BKD.

“Kita lihat nanti perkembangannya seperti apa. Sebab, dalam PP 94 itu sangsi bagai ASN yang terlibat dalam proses itu kan berfariatif. Hukuman disiplinnya itu mulai dari rendah sampai hukuman disiplin besar, tergantung hasil pemeriksaan nanti. Yang pastinya ASN tidak bisa terlibat langsung seperti itu,” tandasnya.

Terpisah, Masud Adjam ketika dikonfirmasi tidak menampik jika foto antara dirinya bersama Syahril saat penjemputan benar dirinya.

Namun, dia bilang, kehadiran dirinya saat itu sebagai Event Organizer (EO) yang dipakai untuk menghendel acara penjemputan.

“Jadi torang (Kami) EO, dorang (mereka) pakai torang untuk atur seluruh rangkaian acara itu, jadi tarada (tidak) ada unsur kesengajaan. Dorang pakai dan bayar torang untuk atur seluruh rangkaian acara mulai penjemputan sampai selesai, itu sja,” ucapnya.

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

10 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

11 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

12 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

12 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

13 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

13 jam ago