Advetorial

Dukung Sultan Tidore Jadi Gubernur, Ratusan Anak Muda di Ternate Deklarasi Milenial Projou

Ratusan anak muda di Kota Ternate mendeklarasikan Milenial Projou sebagai sikap dukungan terhadap Sultan Tidore Husain Alting Sjah, bakal calon Gubernur Maluku Utara periode 2024-2029.

Deklarasi yang dipusatkan di Rotasi Cafe pada Sabtu malam, 13 Juli 2024 itu, dirangkaikan dalam kegiatan Milenial Malut Bicara (MIMBAR) Selamatkan Maluku Utara.

Kegiatan diskusi tersebut, mengahdirkan empat narasumber, di antaranya Praktisi Hukum Tabrani Mutalib, Sekretaris AMSI Firjal Usdek, Ketua Gekraf Maluku Utara Imran Guricci, dan salah satu presidium Milenial Projo M. Wildan.

Tampak MIMBAR Selamatkan Maluku Utara dari arah lantai dua Rotasi Cafe. Foto: Istimewa

Salah satu inisiator MIMBAR, Ardianto Bian, dalam kesempatan itu mengatakan, Husain Alting Sjah bukan sekadar bakal calon Gubernur, melainkan juga seorang pemimpin yang punya latar belakang yang kuat. Karena itu, sebagai Sultan yang punya kebijaksanaan dan kepemimpinan yang terbukti, ia berharap Husain Sjah bisa membela dan menyelamatkan masyarakat Maluku Utara.

“Malam ini kita berkumpul dengan tujuan yang mulia, yaitu mendukung seorang calon pemimpin yang punya visi yang jelas untuk memajukan daerah Maluku Utara,” kata Ardianto.

Ardianto menambahkan, Milenial Projo ini, setelah di Ternate, akan juga dideklarasikan di kabupaten/kota lain di Maluku Utara. “Semuanya kita komitmen untuk bekerja memperkenalkan Sultan Tidore ke publik dan memenangkan Pilgub Maluku Utara pada November mendatang,” katanya.

Sementara, salah satu narasumber, Tabrani Mutalib, dalam diskusi itu, menyoroti kasus korupsi yang belakangan masif terjadi di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Menurutnya, modus korupsi yang dilakukan pemerintah itu, salah satunya melalui anggaran kegiatan maupun hibah. Anggaran tersebut kemudian dibagi-bagi, baik oleh pihak eksekutif maupun legislatif.

“Sebenarnya, di Maluku Utara ini, banyak sektor harus diselamatkan. Termasuk harus selamatkan dari masalah korupsi, terutama di lingkaran birokrasi,” beber Tabrani.

Birokrasi di Maluku Utara ini, sambung akademisi Fakultas Hukum Unkhair Ternate itu, harus dibenahi. Kalau tidak, sampai seratus tahun pun, Maluku Utara tidak akan maju.

Tampak peserta generasi muda saat serius mendengar paparan narasumber dalam MIMBAR Selamatkan Maluku Utara yang berlangsung di Rotasi Cafe. Foto: Istimewa

Narasumber lain, Imran Guricci mengatakan, Maluku Utara jangan dipandang sebagai salah satu provinsi di timur Indonesia. Karena kalau begitu, peluang usahanya kecil.

Menurutnya, Maluku Utara harus dilihat lebih luas, yang punya satu rangkaian perdagangan dengan Asia, seperti China dan Jepang.

“Jadi, kalau teman-teman pengusaha mengirim komoditi cengkeh dan pala itu harus lewat Surabaya lalu ke Asia. Perjalanan dari Surabaya ke China atau Jepang itu sekitar 23 hari dengan kapal. Tapi kalau lewat pelabuhan Bitung, kita bisa memangkas 13 hari. Ini peluang,” paparnya.

Masalahnya, tambah ia, peluang itu jarang dimanfaatkan oleh generasi milineal. Sebab, generasi milineal ini sering merasa berat berurusan dengan kontainer.

“Sebenarnya, di Maluku Utara ini banyak peluang usaha, bahkan sampai berhamburan di jalan, tapi masalahnya tidak semua bisa menangkap peluang itu,” tandasnya.

—-

Penulis: Tim cermat

Editor: Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Polisi Periksa Istri Pelaku Pembunuhan Pegawai BPS Halmahera Timur di Ternate

Tim Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, memeriksa istri tersangka…

2 jam ago

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

7 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

8 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

10 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

22 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

23 jam ago