News

Hajat 774: Ternate Berbenah di Mata Tim Perumus Sejarah Lahirnya Kota Ternate

Minggu, 29 Desember 2024, pagi itu bertempat di halaman kantor Wali kota Ternate, Maluku Utara digelar upacara perayaan hari jadi Ternate ke-774. Dengan mengusung tema Ternate Berbenah.

Sebuah tema yang mungkin terdengar sederhana namun sarat akan makna dan membutuhkan komitmen serta konsistensi yang kuat dari para pemangku kepentingan dan para pengambil keputusan serta masyarakat luas guna mengimplementasikannya sebagai sebuah visi, misi.

Salah satu tim perumus sejarah lahirnya Kota Ternate, Rinto Taib mengungkapkan bahwa capaian program pembangunan yang dijalankan pemerintah kota selama ini tergolong sukses dalam berbagai bidang.

“Meskipun disadari bahwa seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kota di satu sisi dan peningkatan jumlah populasi penduduk perkotaan disisi yang lain maka realitas ini akan turut berdampak kepada problematika perkotaan yang ada di sekitar kita,” kata Rinto, Senin, 30 Desember 2024.

Rinto yang merupakan 1 dari 16 perumus sejarah lahirnya kota Ternate saat itu mengatakan, bahwa tema perayaan hari jadi “Ternate Berbenah” mengingatkan kita sekaligus mendorong semua pihak untuk terus berbenah dalam segala bidang pembangunan.

“Semua harus berbenah, baik pada dimensi pembangunan manusianya maupun pembangunan dalam artian yang lebih luas diberbagai segi kehidupan sosial dan lingkungan sekitarnya,” ujar Rinto yang saat ini menjabat sebagai Sekertaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate.

Rinto yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate ini bilang, capaian keberhasilan pembangunan tersebut karena adanya partisipasi publik sebagai bentuk dukungan nyata dari peran ekosistem perkotaan di segala aspek kehidupan perkotaan termasuk didalamnya pembangunan bidang kebudayaan.

“Tentunya mencakup berbagai dimensi kehidupan manusia baik yang dikategorikan sebagai unsur budaya benda maupun budaya tak benda yang berlimpah di sekitar kehidupan kita. Khasanah kebudayaan daerah yang berlimpah tersebut membutuhkan keseriusan kita untuk tidak sekedar melindunginya saja melainkan pula mengembangkannya serta memanfaatkannya bagi kepentingan masyarakat luas baik bagi kepentingan ilmu pengetahuan, agama, ekonomi, maupun lainnya,” tutur Rinto.

Rinto berharap, semoga peran ekosistem perkotaan semakin lebih berperan bagi agenda-agenda pemajuan kebudayaan dalam dinamika ruang-ruang kekuasaan guna mewujudkan kota Ternate yang maju dan berperadaban.


Penulis: Muhammad Ilham Yahya

cermat

Recent Posts

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

2 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

3 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

5 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

17 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

18 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

19 jam ago