Stok cabai di salah satu pasar tradisional di Sanana, Kepulauan Sula || Foto: Hartati Panigfat/jmg
Harga cabai di Kepulauan Sula, Maluku Utara, saat ini mengalami kenaikan. Jenis cabai yang naik itu yakni cabai merah dan cabai rawit, dengan harga rata-rata Rp95 ribu per kilogram.
Menurut Yati, pedagang di Pasar Tradisional Sanana, mengatakan, dua pekan lalu, harga cabai masih di kisaran Rp30 ribu-Rp60 ribu per kilogram, sekarang naik.
Yati bilang, pasokan cabai yang biasa dijualnya berasal dari sejumlah daerah, seperti Luwuk, Sulawesi Tengah, Manado hingga Namlea.
“Semua kota sekarang yang drop cabai mahal. Sehingga kami jual sesuai dengan harga yang kami beli. Kalau tidak, kami malahan rugi,” ujarnya, Jumat (11/3).
Sementara itu, salah satu pembeli, Nurwati, mengaku sangat menyayangkan naiknya harga cabai tersebut.
“Karena kebutuhan keluarga begitu banyak, dan pastinya tidak mencukupi setiap bulannya,” ujar dia.
Ia berharap, pemerintah bisa mengontrol harga komoditas pangan di pasar. Hal itu agar tidak mengecewakan masyarakat, dan tentu tak bikin menjerit.
“Harga barang yang setiap Minggu naik, membuat masyarakat kelas menengah ke bawah sangat susah mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.
Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…
Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…
Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…