Kantor Kejati Maluku Utara. Foto: Samsul/cermat
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara mengembalikan berkas perkara 4 tersangka dugaan tindak pidana korupsi jalan Pariwisata di Halmahera Utara ke penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda.
4 tersangka itu di antaranya IR selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), RM yang tak lain Direktur PT Wira Karsa Konstruksi (PT.WKK), RT yang adalah konsultan supervisi dan RM, Konsultan supervisi/pengawasan.
Mereka diduga terlibat dalam proyek bermasalah dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.749.066.937 yang bersumber dari APBD (DAK) tahun 2020 ini diperuntukkan bagi pembuatan jalur pejalan kaki atau jalan setapak (broadwalk) di Gunung Dukono, Halmahera Utara.
Berkas perkara yang dikembalikan setelah kurang lebih 3 bulan diteliti JPU. Saat ini JPU menunggu berkas dikirim kembali setelah dilengkapi petunjuk.
Asisten Bidang Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Maluku Utara, Ardian kepada cermat, mengakui berkasnya baru saja dikembalikan ke penyidik Ditreskrimsus.
“Baru saja dikembalikan karena masih belum memenuhi,” jelas Ardian ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 17 Januari 2024.
Ardian menambahkan, JPU telah memberikan petunjuk kepada penyidik Ditreskrimsus untuk dilengkapi, dan saat ini pihaknya hanya menunggu.
“Kalau petunjuknya sudah dilengkapi sesuai dengan petunjuk jaksa peneliti, kita langsung P-21 sehingga segera mungkin di-tahap II,” pungkasnya.
—–
Penulis: Samsul Laijou
Editor: Ghalim Umabaihi
Oleh: Gufran A. Ibrahim [Ibrahim Gibra]* Inti buku Relasi Kwasa, Politik Identitas, dan Modal…
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…
Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…
Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…
Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…