Kepala Kejaksaan Negeri Kota Ternate, Abdullah. Foto: Samsul Hi Laijou/cermat
Tim Penyelidik Bidang Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate, Maluku Utara, terus mendalami kasus dugaan mafia pasar.
Kepala Kejari Ternate, Abdullah, mengatakan saat ini tim penyelidik tengah mengumpulkan data (puldata) serta bahan dan keterangan (pulbaket).
Abdullah bilang, dari sejumlah data yang ditemukan, tidak hanya di Pasar Higienis, tapi semua pasar di Ternate yang diusut.
“Jadi ada perkembangan yang cukup baik untuk proses ke tindak pidana,” tegas Abdullah di ruang kerjanya, Selasa (11/4).
Langkah pengusutan di semua pasar karena sewa lapak serta penanganan retribusi pasar dan parkiran diduga tidak disetor ke kas daerah.
“Diduga tidak dimasukkan ke kas daerah, jadi tidak masuk dalam pendapatan asli daerah. Ada dukungan yang menguatkan itu,” tegasnya.
Abdullah mengungkapkan, dalam pengelolaan pasar di Ternate, ada orang yang bukan pegawai negeri sipil diberi kewenangan. “Ini kan gawat,” ucapnya.
Abdullah bilang, berdasarkan surat perintah tugas, Kejari dalam waktu dekat akan meningkatkan status kasus menjadi penyelidikan.
“Karena sesuai data yang kita terima, pemkot banyak dirugikan soal praktek-praktek para oknum dalam pengelolaan pasar,” pungkasnya.
Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…
PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…
Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…
Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…
Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…
Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…