News

Luncurkan Buku, Siswa-siswi MAS Nurul Huda Dowora Hidupkan Literasi di Sekolah

Tepukan tangan dan sorak-sorai gembira terdengar dari ruang pertemuan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Nurul Huda Dowora, Kota Tidore Kepulaun usai Fahryani Tosofu, salah satu penulis membacakan testimoni dalam acara launching buku pada Senin, 15 Juli 2024 pagi.

Kegembiraan itu tidak saja datang dari para guru, tapi juga orang tua murid yang turut menghadiri Pembagian Buku Laporan Pendidikan Tahun Ajaran 2023-2024 sekaligus launching buku bertajuk “Ingatan Rasa Dalam Lidah & Di Bawah Naungan Pohon Rempah” yang ditulis oleh sejumlah siswa-siswi di sekolah itu.

Pertemuan dan launching buku yang sudah berlangsung sejak pukul 9.00 WIT, itu dihadiri oleh Fatma Salim, Kepala Madrasah Aliyah Nurul Huda Dowora. Dalam sambutannya, ia menyentil, sekalipun sekolah yang dipimpinnya sering dinilai sebagai institusi pendidikan yang hanya berada di bawah pohon kelapa, namun ia meyakini kalau siswa-siswinya tak kalah berprestasi.

“Sekalipun sekolah Aliyah ini sering dianggap sebagai sekolah yang hanya berada di bawah pohon kelapa, tetapi saya berbesar hati ingin menunjukkan bahwa siswa-siswi saya juga berprestasi.” Ini terwujud dengan hadirnya dua karya yang berisi sehimpun tulisan tentang “kuliner dan rempah” yang sudah digarap sejak akhir tahun lalu.

Peluncuran buku saat berlangsung di MAS Dowora. Foto: Istimea

Ketika konsep literasi ini digagas, ia sangat responsif dan antusias. Baginya, niat yang dilakukan ini merupakan pengembangan dan upaya mempersiapkan siswa-siswinya agar ketika tamat sekolah dan lanjut ke perguruan tinggi, mereka bisa menulis tugas akhirnya sendiri.

“Karena kalau sejak masih sekolah saja mereka sudah bisa menulis dengan baik, ke depannya saat kuliah pun bisa menulis,” katanya.

Dua buku yang baru saja diluncurkan ini merupakan hasil kolaborasi antara Forum Studi Independensia, Sabua Aksara dan MAS Nurul Huda Dowora. Untuk itu, Ibu Fatma berharap agar kedua komunitas literasi ini tetap terus melakukan pendampingan pada siswa-siswi mereka.

Ia pun menambahkan, kegiatan literasi ini tidak saja berakhir hari ini, namun akan terus di kembangkan ke depannya.

Tak jauh berbeda dengan Ibu Fatma, hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Kementerian Agama Kota Tidore Kepulauan, Ibrahim Muhammad. Dalam sambutannya, ia sangat mengapresiasi karya perdana siswa-siswa MAS Nurul Huda Dowora ini.

Hadirnya kolaborasi menulis dengan dua komunitas ini menurutnya menjadi peluang dan sangat membantu bagi siswa-siswi ke depannya. Sebab, kalau mereka hendak melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi, mereka bisa membuat skripsi sendiri tanpa perlu jasa pembuatan karena sudah dilatih menulis sejak awal.

Ia menutup sambutannya dengan berkata; “Setiap peristiwa mempunyai cerita dan sejarahnya masing-masing. Menurut orang bijak, seseorang bisa menjadi besar dan terkenal karena karyanya. Ketika seseorang meninggal, maka cukup sampai di situ cerita kehidupannya. Namun dia akan tetap hidup ketika meninggalkan karya.”

—-

Penulis: Tim cermat

Editor: Ghalim Umabaihi

redaksi

Recent Posts

775 Tahun Ternate Lestarikan Budaya Leluhur

Oleh: Rinto Taib*   PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…

9 jam ago

Kisah Mariam dan Geliat Pedagang Musiman di Ternate

Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…

11 jam ago

Polda Maluku Utara Tutup Galian C Ilegal di Pulau Obi, 5 Saksi Diperiksa

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…

11 jam ago

Kolaborasi dengan Warga, PILAS Institute Gelar Bakti Sosial di Kelurahan Gambesi

Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…

14 jam ago

Sekjen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Tata Usaha dalam Penguatan Layanan Publik

Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…

19 jam ago

Natal dan Tahun Baru: Momentum Menjaga Toleransi di Maluku Utara

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…

2 hari ago