News

Ortu Siswa Sumbang Material Bangun Pagar Sekolah, Kadisdik Ternate: Itu Sukarela

Siswa SD Negeri 81 di Dorari Isa, Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara, dibebankan menanggung material untuk membangun pagar sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Irwan Basri, salah satu warga Dorari Isa, lewat unggahannya di akun media sosial Facebook.

Sejumlah material di sisi pagar SD Negeri 81 Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Irwan Basri

Irwan mengatakan, siswa kelas 1 dan 4 dibebankan menanggung batu bata. Sedangkan kelas 5 dan 6 menanggung semen serta pasir.

Dalam unggahanya, Irwan meminta Wali Kota M. Tauhid Soleman memanggil kepala sekolah dan anggota DPRD agar menjalankan fungsinya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Ternate, Muslim Gani, mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan, Muslim Gani. Foto: Muhammad Ilham Yahya/cermat

“Itu sudah dari dua bulan lalu. Bahkan saya dan anggota Komisi III Nurlaela Syarif turun ke lokasi,” ungkapnya, Selasa 13 Juni 2023.

Menurutnya, tanggungan material pagar sekolah yang dibebankan ke siswa tidak benar. “Semua itu sukarela dari orang tua murid,” katanya.

Disdik, kata Muslim, awalnya berencana membangun pagar sekolah. Namun, orang tua siswa lebih dulu saling patungan dan membangun.

“Akhirnya rencana tersebut akan kita alihkan untuk membangun fasilitas yang lain di SDN 81 Kota Ternate,” jelas Muslim.

Muslim pun mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan ke akun media sosial Disdik, jika menemukan persoalan terkait pendidikan.

“Ada WhatsApp, Facebook dan Instagram. Jadi kalau ada keluhan atau temuan di lapangan, masyarakat bisa lapor ke situ,” ujarnya.

Media pengaduan Dinas Pendidikan Kota Ternate. Foto: Muhammad Ilham Yahya/cermat

Senada diakui Anggota Komisi III DPRD Ternate, Nurlaela Syarif. Menurutnya, pembebanan tersebut atas inisiasi kepala sekolah.

“Mereka meminta partisipasi ke orang tua siswa, yang nantinya dikelola oleh komite sekolah,” ucap politisi Nasional Demokrat ini.

Dari situ, pagar sepanjang 15 meter pun dibangun. “Karena waktu itu juga dinas pendidikan tidak ada anggaran,” ungkap Nurlaela.

Ia juga mengaku menekankan ke pihak komite maupun Disdik untuk tidak menetapkan standar nominal kepada setiap orang tua siswa.

Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate. Foto: Istimewa

“Jadi ini semacam babari (gotong-royong). Jangan karena masalah dermaga Hiri lalu masalah yang sudah selesai dibesar-besarkan,” ujarnya.

Bagi Nurlaela, DPRD selalu siap mengawal segala keluhan masyarakat. “Karena kita adalah representasi dari masyarakat,” pungkasnya.

________

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor : Nurkholis Lamaau

cermat

Recent Posts

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

2 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

3 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

15 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

16 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

18 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

18 jam ago