Sosialisasi literasi politik yang berlangsung di Pulo Tareba, Ternate. Foto: Rifki Anwar
Forum Studi Halmahera (Foshal) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara menggelar sosialisasi literasi politik kepada pemilih pemula yang berlangsung di Pulo Tareba, Kelurahan Takome, Kota Ternate, Sabtu, 2 November 2024.
Kegiatan bertema “Literasi Politik dan Partisipasi Pemilih Pemula” ini menghadirkan dua pembicara, yaitu akademisi Universitas Bumi Hijrah, Julfi Jamil dan Nurkholis Lamaau, Jurnalis.
Julfi, dalam kesempatan itu menyoroti pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam pilkada mendatang. Menurutnya, jumlah pemilih pemula tahun ini sangat signifikan, sehingga menarik perhatian para calon untuk menjadikan mereka sebagai sasaran prioritas.
“Pemilih pemula adalah kelompok yang fenomenal dan menjadi daya tarik tertentu bagi calon-calon tertentu. Namun, mereka sering kali belum memiliki pemahaman yang mendalam dalam menentukan pilihan berdasarkan analisis yang kritis,” ungkap Dr. Jamil.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman generasi muda tentang latar belakang dan visi para calon pemimpin, agar dapat memilih dengan bijak.
“Generasi muda harus benar paham, apalagi pemilih pemula, syarat menjadi pemilih yang cerdas itu harus punya pemahaman terkait latar belakang serta gagasan setiap calon pemimpin kita kedepan bagaimana, juga harus tau kondisi sosial kemasyarakatan kita seperti apa. Agar punya dampak yang baik ke depan, sehingga penting pendidikan atau edukasi semacam ini,” tuturnya.
“Generasi muda harus memahami kondisi sosial masyarakat dan gagasan calon pemimpin ke depan. Pendidikan politik seperti ini sangat penting agar punya dampak yang baik ke depan, sehingga penting pendidikan atau edukasi semacam ini,” tambahnya.
Sementara itu, Nurkholis Lamaau menjelaskan bahwa pemilih pemula memiliki kerentanan yang lebih tinggi dalam hal pengaruh politik, terutama di era digital saat ini.
Ia mengungkapkan bahwa pemilih pemula sering kali mudah terpengaruh oleh kampanye di media sosial, yang kadang kala tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya.
“Calon pemilih atau pemilih pemula ini mereka masih begitu terbuka, ada kelemahan-kelemahan tertentu yang mudah dipengaruhi, era digital saat ini, semua para kandidat menggunakan media untuk mempengaruhi para pemilih pemula ini, potensinya begitu besar,” jelasnya.
Selain itu, ia menyatakan bahwa literasi media juga sangat penting untuk mengatasi pengaruh tersebut.
“Di era ini, media menjadi sarana yang sangat berpengaruh,” jelasnya.
Pemilih pemula, kata ia, harus membekali diri dengan kemampuan literasi agar mampu menganalisis informasi secara kritis dan memahami rekam jejak calon pemimpin yang sebenarnya.
“Momentum politik kali ini, media menjadi saluran informasi yang didesain sedemikian rupa, juga menjadi sarana paling berpengaruh,” pungkasnya.
Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…
Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…
PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…
Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…
Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…