Sultan Tidore Husain Alting Sjah. Foto: Istimewa
Sultan Tidore Husain Sjah angkat bicara setelah mendapat informasi sejumlah oknum dari Tidore dan Ternate yang menemui masyarakat Desa Wayamli, Kecamatan Maba Tengah, Halmahera Timur.
Oknum warga itu datang mengenakan pakaian adat dan mengaku meneruskan perintah Sultan Tidore untuk menghentikan masyarakat adat melakukan aksi blokade aktivitas perusahaan tambang PT Sambiki Tambang Santosa (STS) di wilayah Desa Wayamli.
Aksi yang dipimpin Kimalaha Wayamli, Ahmad Hi Djalim itu, diketahui dilakukan karena diduga aktivitas tambang sudah masuk di wilayah adat Kimalaha tanpa izin.
Husain, kepada media ini, mengaku tidak memerintahkan siapa pun untuk melarang masyarakat menghentikan aktivitas perusahaan tambang di Desa Wayamli.
“Saya sudah sampaikan kepada masyarakat adat di Wayamli, termasuk sudah menghubungi Kimalaha Wayamli, bahwa saya tidak perintahkan siapa pun,” katanya saat dihubungi via telepon, Selasa, 22 April 2025.
Husain meminta kepada masyarakat adat untuk bertindak sesuai dengan maklumat dan titah kesultanan.
“Kepada masyarakat yang ada di Buli, Maba, dan Wayamli, tetap tenang. Tetap perjuangankan apa yang menjadi hak masyarakat. Jangan mudah terprovokasi dengan segala bentuk intimidasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab,” pintanya.
Sultan juga minta kepada pihak-pihak perusahaan tambang untuk tidak berbuat semena-mena. Harus menghargai hak masyarakat, terutama lahan dan tanaman yang sudah jadi ruang hidup mereka.
Satuan Brimob Polda Maluku Utara menggelar kegiatan bakti sosial berupa khitanan massal di Ibu Kota…
Polisi menangkap total 18 pelaku judi sabung ayam dan judi dadu yang meresahkan warga di…
Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…
Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…