Categories: News

Sumur Berusia 50 Tahun di Ternate Ambruk Akibat Hujan Deras, Ini Kata Ahli

Sebuah bangunan sumur tua yang diperkirakan berusia hampir 50 tahun di Kota Ternate, Maluku Utara, mendadak ambruk akibat longsor dan hujan deras pada Minggu, 15 Desember 2024 kemarin.

Sumur dengan kedalaman dan lebar berkisar 2 meter tersebut berlokasi di Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate.

Baca Juga: Warga Panik, Banjir di Ternate Disertai Material Gunung Api

Saat berada di lokasi sumur ini, kru cermat mewawancarai salah satu warga sekitar yang tak sempat menyebutkan namanya. Dia mengaku, sumur ini ambruk sekitar pukul 17.00 Wit ketika hujan sedang deras.

“Sejak pagi memang sudah ada tanda-tanda, karena beberapa material di dalam sumur mulai jatuh. Saat hujan besar sore itu, baru dia tamaso (ambruk) sekalian,” tuturnya, Senin, 16 Desember 2024.

Menurut sumber cermat ini, sumur yang dimaksud telah berusia hampir 50 tahun. “Kalau tidak salah sumur ini umurnya sudah hampir 50 tahun. Karena sumur ini keluarga kami yang buat,” kata dia.

Terkait hal itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Ternate, Deddy Arif mengatakan, pihaknya bersama tim reaksi cepat BPBD, menemukan berbagai titik lokasi bencana selama pemetaan, termasuk fenomena unik berupa land subsidence atau peristiwa penurunan tanah di RT05 Kelurahan Dufa-Dufa.

“Di lokasi tersebut, sumur yang sebelumnya ada tiba-tiba mengalami anjlok secara vertikal. Berbeda dengan longsor yang biasanya disebabkan oleh kemiringan lereng, kejadian ini menunjukkan hilangnya beban di tanah sehingga membentuk kubangan lingkaran besar,” jelas Deddy.

Dari data sebelumnya, Deddy menyebutkan sumur itu berada pada jalur sungai yang tersusun material debris vulkanik di masa lalu. Hal ini juga diakui oleh pemilik rumah yang kini menghuni lokasi tersebut.

“Saya melihat lapisan sungai yang anjlok mencapai kedalaman 25 meter dengan lebar sekitar 4 meter. Sebelumnya, diameter sumur hanya sekitar 2 meter, dan kami menemukan material sungai berupa layer endapan material vulkanik di lokasi itu,” ujarnya.

Buntut fenomena ini, Deddy menekankan pentingnya menjaga pola ruang agar tidak diganggu mengingat bukti bahwa area tersebut dibangun di zona yang tidak tepat.

“Tetapi di zaman dulu areal ini aman karena belum sepadat hari ini. Kita berharap berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” ucapnya.


Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor: Rian Hidayat

cermat

Recent Posts

Disdik Pulau Taliabu Dorong Bahasa Daerah Masuk Pelajaran Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) di Pulau Taliabu, Maluku Utara, berkomitmen mendorong kurikulum bahasa daerah masuk dalam…

8 jam ago

Unkhair dan IPB Bahas Kerja Sama Bidang Riset

Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menerima kunjungan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim…

8 jam ago

Ini Pesan Kasat Lantas Polres Ternate di HUT ke-70 Lalu Lintas

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ternate, AKP Farha, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk…

8 jam ago

Kantah Halmahera Barat Hadiri Peringatan 65 Tahun UUPA di Kanwil BPN Maluku Utara

Dalam rangka memperingati 65 Tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, jajaran Kantor Pertanahan (Kantah)…

9 jam ago

Mulai 2026, Pengelolaan Anggaran Desa di Morotai Wajib Berbasis Online

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan bahwa mulai tahun 2026 seluruh proses pengelolaan anggaran…

14 jam ago

Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT di Ternate Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Dapur Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muhajirin,…

17 jam ago