News  

Warga Panik, Banjir di Ternate Disertai Material Gunung Api

Pemandangan warga sekitar menyaksikan banjir di kali mati Tugurara Kelurahan Dufa-dufa, Kota Ternate. Foto: Amat/cermat

Sejumlah warga mengaku sempat panik lantaran terjadi banjir disertai material gunung api Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu, 15 Desember 2024.

Pusat banjir tersebut tepatnya bersumber dari kali mati Tugurara Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara, setelah hujan deras mengguyur sejak pagi tadi.

Baca Juga:  Logistik Pemilu di Pulau Morotai Mulai Didistribusikan

Berdasarkan pantauan kru cermat, puluhan warga yang bermukim dekat bantaran kali sempat panik dan keluar rumah lantaran mendengar bunyi gemuruh.

“Tadi sempat ada bunyi gemuruh dari arah banjir di kali itu. Warga Panik dan keluar rumah,” kata Imran, warga sekitar yang disambangi cermat.

Baca Juga:  Lurah yang Curi Handphone Milik Warga di Ternate Kini Jadi Tersangka

Dia menjelaskan, banjir disertai material gunung api ini mulanya terjadi pada beberapa titik kali kecil di lingkungan tersebut.

“Hujannya kan deras ya dari pagi sampai sore ini, jadi awalnya material itu terlihat dari kali kecil kemudian di barangka Tugurara itu meluap,” ucapnya.

Baca Juga:  28 Kendaraan di Kepulauan Sula Terjaring Razia Penertiban Pajak

Sepanjang yang diingatnya, Imran mengaku banjir disertai lahar gunung ini terakhir kali terjadi pada 2012 silam. Banjir itupun kembali terjadi hari ini.

“Biasanya kalau hujan intensitas banjirnya memang kecil, tapi kali ini memang hujan besar sehingga keluar lagi,” kata Imran.

Sementara itu, titik banjir lainnya juga terjadi di sebuah kali mati di RT01 RW02 lingkungan Ake Sako, Kecamatan Ternate Utara, yang meluap sampai ke rumah warga.

Baca Juga:  Polda Maluku Utara Selamatkan Kerugian Negara Rp 800 Juta Lebih

“Kali mati itu di hulunya besar hanya saja aliran ke hilirnya kecil. Jadi kalau pas hujan deras terus material banyak pasti kaluar ke rumah warga,” kata Ramla.

Pemerintah Kota Ternate diharapkan dapat membuat pelebaran jalur kali untuk mengantisipasi luapan banjir.

“Kalau bisa pemerintah bantu kasih lebar ini jalur agar saat hujan tidak lagi meluap. Sebab barangka ini di ujang dara (hulu) besar, baru jalur kalao (hilir) kecil mau tidak mau nanti pas hujan besar pasti akan meluap,” katanya mengakhiri.

Baca Juga:  DPRD: Dinsos Morotai Lemah Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor: Rian Hidayat