Ilustrasi logo Partai Amanat Nasional (PAN). FOTO: Istimewa
Seorang tenaga admin DPD Partai PAN Kota Ternate, Maluku Utara, mengeluhkan honornya yang tidak dibayarkan selama 8 bulan sejak Maret-Oktober 2024.
NB alias Nita dalam keterangannya menceritakan, awalnya ia diajak bergabung dengan DPD PAN Kota Ternate oleh Muhammad Fahrial Yunus Abbas alias Yunus yang saat itu menjabat Ketua DPD PAN Kota Ternate.
“Jadi di bulan November 2023 ko Yunus ajak saya gabung di partai sebagai admin untuk mengurusi berkas para caleg. Saat itu saya dijanjikan akan diberikan gaji sebesar 2 juta per bulan dan saya juga telah di SK-kan,” ungkap NB , Senin, 4 2025 Agustus.
Ia menjelaskan, di bulan-bulan pertama gaji yang dijanjikan oleh Yunus dibayarkan normal dan tepat waktu. Hanya saja saat memasuki bulan Maret 2024 gajinya ditahan atau tidak dibayarkan hingga Oktober 2024.
“Ketika gaji saya ditahan waktu itu saya tanya ke Ko Yunus, beliau bilang jika dirinya sudah bukan lagi ketua dan menyuruh saya untuk minta di ketua yang baru,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Yunus tersebut, NB kemudian menanyakan perihal honornya kepada Ketua DPD PAN Kota Ternate yang menggantikan Muhammad Fahrial Yunus Abbas, yakni Ridwan. Ar.
“Dari penyataan ko Yunus itu akhirnya saya beranikan diri untuk menanyakan perihal tunggakan pembayaran honor saya di Pak Ridwan,” kata NB.
Ketika menanyakan honor, NB bilang, Ridwan sempat berjanji akan membayarkan honornya, tapi dengan catata NB harus komunikasi ke DPP PAN melalui Kakanya agar mempercepat penerbitan SK dirinya sebagai ketua.
“Pak Ridwan janji mau bayar tapi dengan syarat saya harus komunikasi dulu dengan kaka saya yang ada di DPP untuk mempercepat SK pak Ridwan sebagai ketua, dan saya sudah lakukan itu dan akhirnya SK yang di minta keluar,” tuturnya.
“Hanya saja ketika SK itu keluar honor saya sampai sekarang tidak juga dibayarkan. Saya malah diarahkan untuk berurusan dengan bendahara DPD PAN Kota Ternate, Nita Patty,” tambahnya.
Namun ketika dirinya menanyakan hal tersebut kepada bendahara, NB malah kembali di arahkan untuk berurusan denga Yunus dan Azizah.
“Bendahara (Nita Patty) ketika saya tanyakan dia bilang untuk pembayaran honor yang pernah saya kerja di waktu periode kepengurusan ketua Yunus itu silahkan berkordinasi dengan Yunus dan Azizah karena itu pihaknya tidak tau,” ucap NB sembari menunjukan percakapanya denga Nita Patty.
Dalam percakapan itu kata NB, Nita Patty beralasan jika dalam kepengurusan sesuai SK terbaru tidak mencantumkan tenaga admin.
“Jadi bendahara Nita Patty bilang, di kepengurusan Pak Ridwan sesuai SK terbaru mereka belum menggunakan admin karena mereka masih melakuka perubahan karena semua berkas dan surat yang ada di masa ketua sebelumnya sudah tidak bisa terpakai. Saya pun di minta menunggu nanti di hubungi oleh Ketua Ridwan,” ujar NB.
Merasa tidak puas dengan pernyataan Nita Patty, NB kemudian meneruskan percakapanya dengan Nita Patty ke Ridwan AR untuk meminta kejelasan.
Setelah meneruskan pesan tersebut kata NB, Ridwan merespon dengan mengatakan jika, sebelum Yunus digantikan oleh dirinya sebagai ketua memang masih ada saldo dana partai di Kesbangpol Ternate sebesar 22 juta.
Namun setelah SK Ketua baru keluar, uang tersebut terlebih dulu telah di tarik oleh Yunus tanpa meninggalkan sisa sepeserpun.
“Pak Riwan bilang semua dana sisa itu sudah ditarik habis oleh pak Yunus dan tidak ada laporan keuangan, serta mengeluhkan terkait laporan yang harus dia susun tanpa tau uangnya. Dan saya disarankan untuk cek ke kesbangpol,” lanjutnya.
NB mengaku kecewa dengan sikap DPD PAN Kota Ternate yang sampai saat ini tidak memberikan kejelasan terkait honornya yang belum terbayarkan.
“Total honor saya itu 16 juta selama 8 bulan kerja, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan. Saya bekerja bukan kepada individu ketua A atau B tapi saya bekerja untuk partai, saya urus semua administrasi para caleg di tahun kemari, tapi kenapa honor saya tidak di bayar dan seakan-akan partai lepas tangan,” keluh NB dengan wajah lesuh.
NB berharap hal ini bisa direspon oleh DPW PAN Maluku Utara dan DPP PAN agar dirinya bisa menerima hak yang seharusnya didapatkan. “Saya butuh keadilan, saya sudah bekerja, saya sudah mengabdi, tolong bayar honor saya,” pintanya.
Sementara Ketua DPD PAN Kota Ternate, Ridwan. AR ketika dikonfirmasih perihal masalah ini mengarahkan agar menannyakan langsung kepada Muhammad Fahrial Yunus Abbas.
Ia beralasan, pihaknya tidak mengetahui perihal kepengurusan sebelumnya dan terkait honor itu merupakan kebijakan dari ketua Yunus.
“Nanti bisa tanyakan langsung kepada Yunus. Karena itu bukan tanggung jawab saya, masa hal yang tidak tau terus harus tanggung jawab,” tulis Ridwan saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Ia bilang, perihal kerjasama antara NB dan Yunus perihal honor pihaknya tidak mengetahui dan tidak jelas. “Soal hak (honor) saya tidak mengerti
karena itu kerjasama antara Yunus dan NB di periode kemarin,” cetusnya.
“Jadi tanya saja langsung di Yunus hubungi dia,” timpalnya.
Terpisah, Mantan Ketua DPD PAN Kota Ternate, Muhamad Fahrial Yunus Abbas ketika dihubungi perihal tunggakan honor ini beralasan jika dirinya masih di kereta dan akan menghubungi kembali dalam 1 jam kedepan.
Namun, sampai berita ini ditayangkan dirinya belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
Personel Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satuan Brigadir Mobile (Brimob) Polda Malut di Pulau Taliabu,…
Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara, mengusulkan anggaran pembayaran utang Universal Health Coverage (UHC) pada…
Pemda Pulau Morotai, Maluku Utara, akhirnya menyelesaikan pencairan gaji perangkat desa yang sempat ditunggak selama…
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Ternate menangkap seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas…
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate, Maluku Utara, menyebut anggaran dana hibah untuk…
Kepolisian Sektor (Polsek) Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, meringkus pelaku pencurian di Toko Endang…