News

Tim SAR Hentikan Pencarian Korban Hilang Kapal Tenggelam di Perairan Ternate

Tim SAR Gabungan resmi menghentikan proses pencarian 4 korban hilang Kapal LCT SJP 168 yang tenggelam di Perairan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.

Keempat korban yang masih hilang itu masing-masing bernama Muh Mufly (mualim kapal), Baharuddin Zamani (KKM), Zuber (juru minyak), dan M Sapri Pammu (juru masak).

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani mengungkap, tim SAR gabungan tidak dapat menemukan keempat korban tersebut setelah dilakukan proses pencarian selama dua pekan.

“Operasi SAR resmi kami tutup setelah dilakukan selama kurang lebih 2 pekan. Di mana pada operasi SAR pertama dilakukan selama 7 hari sesuai SOP Basarnas,” ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis, 27 Maret 2025.

Iwan menjelaskan, sebelumnya operasi pencarian ini sempat ditutup setelah 7 hari, tetapi pihak keluarga korban dan perusahaan kapal meminta tim SAR gabungan untuk kembali melakukan pencarian.

“Setelah operasi SAR ditutup dan dilakukan koordinasi serta permintaan dari pihak keluarga maupun perusahaan kapal, maka kami lakukan penambahan 3 hari pencarian,” ungkap Iwan.

Ia bilang, tim SAR gabungan telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan keempat korban itu dengan cara menyelam dan juga menyisir di sepanjang pesisir pantai Desa Bokimake.

“Upaya pencarian selama 3 hari telah dilakukan dengan melakukan penyelaman dan juga penyisiran di sepanjang pesisir pantai Desa Bokimiake menggunakan Rubber Boat Basarnas, long boat masyarakat dan KM. Topadaidi,” jelasnya.

Namun, sayangnya, Iwan menuturkan, meski pun telah menggunakan cara, alat, dan unsur yang maksimal, keempat korban korban tersebut tidak dapat ditemukan hingga dinyatakan hilang.

“Namun, Tuhan berkehendak lain sehingga korban belum dapat kami temukan dan dinyatakan hilang,” imbuhnya.

Iwan sendiri menyebut, tim SAR gabungan sempat mengalami kendala dalam proses pencarian keempat korban kapal tenggelam tersebut, termasuk cuaca yang buruk.

“Sementara faktor cuaca menjadi kendala utama tim dalam melakukan penyelaman di badan kapal maupun pencarian di permukaan air. Karena pertimbangan resiko untuk keselamatan tim sangat kami jaga,” ungkapnya.

Diketahui, kapal LCT SJP 168 tenggelam di perairan Pulau Batan Dua, Kota Ternate, dalam perjalannya menuju Bitung, Sulawesi Utara, pada Jumat, 14 Maret 2025 lalu.

Dalam insiden tersebut 4 orang bernama Philip J.M (nahkoda), Rahmat (masinis), Hamdani (juru mudi), dan Irwandi (juru mudi) berhasil selamat. Sedangkan 4 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang.

cermat

Recent Posts

NHM Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Peresmian Masjid dan Proyek Air Bersih di 5 Desa Halmahera Utara

Di tengah proses pemulihan dan upaya penguatan operasional yang sedang dijalankan, PT Nusa Halmahera Minerals…

2 jam ago

JATAM Ungkap Jejaring Kuasa Perebutan Tambang Nikel di Halmahera Timur

Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah…

12 jam ago

Gubernur Pertama Irian Barat Sultan Zainal Abidin Syah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…

17 jam ago

Sigi Lamo

Sekira 100 meter dari arah tenggara Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, masjid itu tampak berdiri…

2 hari ago

IAIN Ternate Hadir di Kepulauan: Wujud Nyata Tri Dharma di Modayama dan Laromabati

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…

2 hari ago

NHM Peduli Beri Bantuan untuk Penyandang Disabilitas di Maluku Utara

PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui NHM Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat penyandang…

4 hari ago