Kantor Desa Gorua. Foto: Agus
Salah satu warga Desa Gorua, Kecamatan Tobelo Utara, Halmahera Utara, RS keluhkan proses pembuatan sertifikat tanah di desanya.
Pasalnya, saat ia membuat sertifikat untuk satu petak tanahnya, petugas meminta bayaran Rp 150 ribu.
Padahal, Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dengan program ini, masyarakat yang ingin membuat sertifikat tanah tidak perlu mengeluarkan biaya.
Menurutnya, di desa lain ada yang membuat sertifikat hanya Rp 50 ribu. Bahkan ada juga yang tidak dikenakan biaya. Tetapi kenapa di desa mereka harus dipatok sebesar Rp 150 ribu. Seandainya yang bersangkutan mempunyai lebih dari dua petak, maka butuh biaya yang besar.
“Seharusnya, pemerintah desa tidak perlu mematok harga, biarlah masyarakat yang memberikan secara suka rela. Sebab, ini sudah masuk pungutan liar,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Desa Gorua Sarjono Karim ketika dikonfirmasi cermat via telpon, tampaknya tidak mau memberikan keterangan terkait keluhan dari masyarakat.
“Ada petugas di kantor jadi nanti konfirmasi pe (ke) dorang (mereka) saja, karena saya tidak mau jangan sampai ada fitnah soal-soal itu. Saya juga sudah sampaikan di jemaah mesjid di beberapa Jumat kemarin,” ujarnya.
Sarjono juga mengatakan, bahwa terkait pengurusan sertifikat dan biaya itu, pihak pertanahan dan kejaksaan langsung yang turun sosialisasi dan pertemuan.
“Soal harga ini pihak pertanahan langsung yang mensosialisasikan, dampingi dari pihak kejaksaan,” tandasnya.
—-
Penulis: Agus Salim Abas
Editor: Ghalim Umabaihi
Dinas Pendidikan (Disdik) di Pulau Taliabu, Maluku Utara, berkomitmen mendorong kurikulum bahasa daerah masuk dalam…
Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menerima kunjungan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim…
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ternate, AKP Farha, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk…
Dalam rangka memperingati 65 Tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, jajaran Kantor Pertanahan (Kantah)…
Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan bahwa mulai tahun 2026 seluruh proses pengelolaan anggaran…
Dapur Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muhajirin,…