Longboat (fiber) yang diduga mengangkut BBM subsidi untuk dijualbelikan di Pulau Taliabu. Foto: Istimewa
Muncul dugaan penjualan BBM bersubsidi yang diedarkan di Pulau Taliabu, Maluku Utara. Hal itu diungkapkan sejumlah warga di wilayah setempat.
Puluhan ton BBM tersebut diduga dipasok dari Desa Pas Ipa Kepulauan Sula, kemudian dijual di Pulau Taliabu. Jenisnya mulai dari solar, pertalite, pertamax hingga minyak tanah.
Salah seorang warga Taliabu Selatan, kepada cermat mengatakan, penjualan BBM ilegal itu telah dilakukan sejak lama.
Ia mengaku, sebelum dipasok ke Taliabu Selatan, sub agen BBM di Sula kerap menannyakan kondisi dan kebutuhan banyaknya BBM.
“BBM itu dari Desa Pas Ipa. Mereka jual di pesisir Taliabu Selatan dengan harga murah yang diberikan kepada pengencer,” kata Fatir, Senin, 15 September 2025.
Ia bilang, penjualan BBM secara ilegal ini, bukan lagi hal yang harus disembunyikan. Bahkan, penyelundupan BBM ini dilakukan secara terang-terangan.
Namun, ia menyayangkan karena pihak Polres Pulau Taliabu terkesan menutup mata dan tidak melakukan tindakan apapun.
“Kalau dilihat fiber yang digunakan untuk memasok BBM ilegal itu milik Ko Edy, penjual BBM di Desa Pas Ipa, Kepulauan Sula,” jelasnya.
Ia sebut, harga minyak tanah dijual Rp. 8.500 per liter, sedangkan solar dijual dengan harga Rp. 12.000 per liter. “Jadi menurut saya ini harus diusut dan menjadi perhatian serius pihak terkait,” ujarnya.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui NHM Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat penyandang…
Pelanggan Perumda Ake Gaale di dua Kelurahan yakni Dufa-Dufa dan Akehuda beberapa pekan ini, tidak…
Lima kawasan di Kota Ternate, Maluku Utara, yakni Sulamadaha, Takome serta kawasan wisata Jikomalamo dan…
Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar wisuda angkatan ke-7 tahun 2025. Sebanyak…
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Maluku Utara, Sufari, meninjau langsung kondisi Kantor Kejati Maluku Utara di…
Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 65 di Kelurahan Jambula, Kota Ternate, Maluku Utara, diduga…