News

Anggota DPRD Halmahera Barat Bantah Tuduhan Penelantaran Anak dan Fitnah Lain

Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, EM, angkat bicara menanggapi pemberitaan terkait persoalan rumah tangganya yang telah dibina sejak 2013.

Pernyataan ini disampaikan menyusul laporan istrinya ke polisi atas dugaan penelantaran anak, yang kini tengah ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara dan telah masuk tahap penyidikan.

“Itu tidak benar dan mengada-ada. Ketika istri saya meninggalkan rumah pada 2022, saya sudah berupaya mencari keberadaannya dan berniat baik untuk memperbaiki hubungan,” ujar EM, Rabu, 2 Juli 2025.

EM menjelaskan bahwa niatnya bukan hanya untuk bertemu, tetapi juga untuk menyatukan kembali keluarga kecil mereka yang telah dikaruniai dua orang putri. Namun, menurutnya, sang istri tidak merespons upaya tersebut dan justru melaporkannya ke polisi.

“Padahal, sejak kami pisah rumah, saya tetap mengirim biaya hidup untuk anak-anak dan istri setiap bulan hingga saat ini. Bukti transfer dari Desember 2022 sampai 2025 ada semua,” tegasnya.

Menurut EM, laporan dugaan penelantaran tersebut awalnya ditangani Polres Halmahera Utara sebelum akhirnya dilimpahkan ke Polda Maluku Utara. Ia menambahkan bahwa saat ini telah menunjuk kuasa hukum untuk menangani persoalan hukum yang tengah dihadapi.

Lebih lanjut, EM mengungkapkan bahwa sebelum sepakat bercerai, ia dan istrinya telah menandatangani perjanjian di atas materai di kantor polisi.

“Pertama, kedua anak diasuh oleh ibu mereka, dan saya tetap menanggung biaya hidup anak-anak sampai dewasa. Kedua, setelah putusan cerai keluar, dalam waktu 1×24 jam, istri saya akan mencabut laporan dugaan penelantaran tersebut. Namun, laporan itu tidak kunjung dicabut,” katanya.

Merasa dirugikan, EM melalui kuasa hukumnya menggugat mantan istrinya atas dugaan wanprestasi. Ia juga membantah tuduhan lain yang menyebut dirinya menghamili perempuan lain.

“Itu juga tidak benar. Perempuan berinisial H sudah secara terbuka membantah tuduhan tersebut,” jelasnya.

Anggota dewan berusia 38 tahun ini menduga, tuduhan-tuduhan tersebut merupakan upaya untuk mencemarkan nama baiknya sebagai wakil rakyat.

“Saya perlu menegaskan hal ini agar media tidak terus memainkan isu yang tidak berdasar,” pungkas EM.

cermat

Recent Posts

4 Warga Halsel Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar, Polda Malut Mulai Selidiki

Empat warga Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang…

1 menit ago

Gol Tunggal Penalti Tyronne Del Pino Bawa Malut United Tembus 3 Besar

Malut United FC melanjutkan trend kemenangan usai mengalahkan Semen Padang dengan skor 1-0. Kemenangan ini…

13 jam ago

Gama Color Fun Run 2025 Dimeriahkan Ribuan Warga Maluku Utara

Ribuan peserta dari berbagai daerah di Maluku Utara memeriahkan ajang Gama Color Fun Run 2025…

15 jam ago

Meneguhkan Peran Cendikiawan di Era Disrupsi

Oleh: Wajo, AR.*   "Cendikiawan itu tidak netral atau bebas nilai, sebaliknya mereka harus berpihak,…

16 jam ago

Fisipol Unipas Morotai Gelar Yudisium

Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar…

18 jam ago

BPBD Diminta Awasi Ketat Proyek Talud di Morotai

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Pulau Morotai, Maluku Utara, menyoroti proyek talud di Desa…

18 jam ago