News

Polisi Ungkap Kronologi hingga Penyebab Kebakaran di Ternate Hanguskan Mobil dan Rumah

Tim Penyidik Polres Ternate mengungkap sejumlah fakta dalam insiden kebakaran di Kelurahan Maliaro yang mengakibatkan dua mobil dan rumah milik warga ludes terbakar.

Insiden kebakaran hebat itu diduga kuat berasal dari mobil carry bernomor polisi DG 1358 UW yang tengah menimbun ratusan liter BBM jenis pertamax.

Polisi juga mengantongi bukti CCTV yang tampak merekam mobil carry yang dikendarai terlapor, dengan inisial I, berada di SPBU Batu Anteru untuk mengisi BBM pertamax dalam jumlah besar.

Baca Juga: Mobil Penampung BBM Picu Kebakaran Hebat di Kota Ternate

Adapun barang bukti yang diamankan berupa Cctv SPBU Batu Anteru, rekaman Cctv saat peristiwa kebakaran, 6 buah jerigen, 16 buah jerigen kosong ukuran 25 liter, 2 buah botol air mineral, serta 10 liter jerigen yang berisikan BBM pertalite.

Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong menjelaskan, sebagaimana dipantau pada rekaman Cctv, pada Rabu 25 Desember sekitar pukul 10.38 WIT, terlapor tampak mengisi pertamax sebanyak 25 liter di tanki mobilnya.

“Sekitar pukul 11.09 WIT. terlapor kembali mengisi pertamax di jerigen sebanyak 12 buah, per jerigen 25 liter dan total 300 liter,” kata Umar, Kamis, 26 Desember 2024.

Umar menyebut, total pertamax yang dibeli sebanyak 350 liter dengan uang yang diberikan kepada petugas SPBU berinisial NL senilai Rp. 4.340.000.00.

“Setelah itu terlapor menuju lokasi, di sana sesuai keterangan terlapor peristiwa kebakaran berawal dari ledakan aki 74 amper di dalam mobilnya. Aki berada dibawa tempat duduk penumpang. Kemudian, apinya merambat di bagian tempat duduk,” tuturnya.

“Saat kejadian terlapor mencoba memadamkan api dengan kain dalam mobil namun tidak mati lalu terlapor keluar meminta tolong,” tambahnya.

Umar bilang, dari penyelidikan, polisi  telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, dua di antaranya adalah ZK dan NH petugas SPBU Batu Anteru.

Akibat peristiwa tersebut, menurut ia, kerugian materil ditaksir capai ratusan juta dengan rincian untuk harga mobil avanza senilai Rp. 60 juta, bangunan senilai Rp. 20 Juta, harga barang jualan (celana, pakaian dan tas) Rp. 40 juta, kemudian mobil pick cup sekitar Rp. 20 juta.

Selanjutnya, kata dia, penyidik akan meminta keterangan menajemen SPBU Batu Anteru dan berkoordinasi dengan ahli migas dan ahli pidana serta melaksanakan gelar perkara kasus tersebut.


Penulis: Samsul Laijou

cermat

Recent Posts

Polairud Imbau Warga di Taliabu Waspada Cuaca Ekstrem

Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…

6 jam ago

Soal Laporan Pengancaman terhadap Anggota DPRD Taliabu di Medsos, Polisi: Masih Pengaduan

Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…

7 jam ago

BKD Morotai Tunggu Putusan BKN untuk Umumkan Hasil PPPK Tahap Kedua

Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…

7 jam ago

Gelar Safety Riding and Driving Demi Kurangi Kecelakaan di Area Tambang Halteng

Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…

9 jam ago

Polisi di Morotai Dipecat karena Nikahi 3 Perempuan, Kapolda: Sudah PTDH dan Jadi Atensi

Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…

9 jam ago

4 Program Mahasiswa UGM Siap Dorong Sektor Pertanian di Pulau Hiri, Ternate

Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) menyiapakan setidaknya empat program pengembangan pertanian di Kecamatan…

9 jam ago